Categories: Nasional

Jangan Sampai Lautan Menjadi Pemakaman Massal Pengungsi Rohingya

KalbarOnline.com – Ratusan warga Rohingya kembali terdampar di Lhokseumawe, Aceh. Setidaknya ada 297 orang yang rela mengambil risiko demi mencari keselamatan di luar negaranya.

“Dari pengakuan mereka membuktikan betapa berbahayanya perjalanan kapal ini. Mereka yang bertahan mengatakan puluhan rekan mereka telah kehilangan nyawa saat masih terombang-ambing di laut,” kata Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/9).

Usman menuturkan, seharusnya Pemerintah Indonesia mengambil inisiatif untuk menyelamatkan para pengungsi Rohingya. Bukan malah warga nelayan Aceh yang rela menolong para pengungsi.

“Pemerintah pusat sekarang harus memastikan bahwa mereka yang mendarat dipenuhi kebutuhannya, termasuk makanan, tempat tinggal dan layanan kesehatan dasar yang meliputi perlindungan dari wabah Covid-19. Mereka juga harus membantu pemerintah daerah untuk menangani para pengungsi,” cetus Usman.

  • Baca juga:

    Rohingnya Masih Mencekam, Relawan Indonesia: Keluar Ancamannya Mati

Usman juga memandang, kerja sama antar-kawasan semakin dibutuhkan, terutama untuk melakukan pencarian dan penyelamatan pengungsi yang masih berada di laut. Amnesty pun mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera menginisiasi dialog kawasan.

“Lambannya aksi pemimpin kawasan bisa mengubah lautan menjadi pemakaman massal pengungsi Rohingya,” sesal Usman.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, telah berjanji untuk menyediakan tempat tinggal sementara di Lhokseumawe bagi ratusan pengungsi Rohingya. Para pengungsi Rohingya sebagian besar perempuan dan anak-anak, yang terdampar pada Juni 2020 lalu.

Pemerintah juga mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi dan Organisasi Migrasi Internasional untuk memastikan keselamatana dan kesejahteraan para pengungsi.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Bupati Fransiskus Ungkap Baru 53 Desa di Kapuas Hulu yang Sudah Deklarasi Stop ODF

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…

15 hours ago

Tanah Longsor Landa Kabupaten Landak, Jalan Ngabang – Serimbu Sempat Terputus

KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…

15 hours ago

PWI Kalbar Audiensi ke KONI, Perkuat Silaturahmi dan Kerja Sama Media

KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…

16 hours ago

Diterjang Angin Kencang, Motor Air Milik Nelayan Karam di Perairan Muara Teluk Batang

KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…

18 hours ago

Nilai Reformasi Birokrasi dan SAKIP Pemkot Pontianak Naik

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menuturkan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi (RB)…

18 hours ago

Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja Dekat Masjid, Sekda Ketapang: Kita Bangsa Majemuk Penuh dengan Toleransi

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo melakukan peletakan batu pertama sebagai pondasi bagi pembangunan…

20 hours ago