Categories: Sport

Untuk Piala Uber, Indonesia Realistis Hanya Target ke Perempat Final

KalbarOnline.com – Indonesia bersikap realistis soal peluang tim Piala Uber 2020. Sebab, di Piala Uber 2020 ini, Indonesia berada di grup B bersama Korea Selatan, Australia, dan Malaysia.

Padahal, selama 10 tahun terakhir, capaian terbesar tim Uber hanya pada babak perempat final. Kali terakhir mereka mencapai babak semifinal pada edisi 2010.

Pada 2018 tim Uber terhenti pada perempat final setelah kalah oleh Thailand.

Namun, Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti menampik bahwa pihaknya pesimistis dengan peluang skuad Uber. Meski dia mengakui, dalam 10 tahun terakhir capaian tim Uber memang tidak banyak berubah. Selalu mentok di babak perempat final.

”Saya selalu realistis ngomongnya. Sekarang ranking kami dibanding negara lain ya kalah,” kata peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Sebagai eks pemain yang pernah memenangi Piala Uber 2 kali (1994 dan 1996), Susy mengatakan, target delapan besar sudah realistis. ”Kalau semifinal sudah bagus. Bisa dilihat. Kalau yang paham bulu tangkis, bisa lihat hitung-hitungannya. Kami masih kerja keras dua sampai empat tahun lagi,” ungkapnya.

Dari sektor tunggal, Indonesia memiliki skuad Gregoria Mariska Tunjung (21), Fitriani (33), Ruselli Hartawan (35). Juga, ada pemain junior Putri Kusuma Wardani yang mungkin bisa terpilih menjadi tunggal keempat atau bahkan ketiga.

Sementara itu, dalam skuad ganda, Greysia Polii/Apriyani Rahayu (8) masih menjadi andalan. Kemudian, ada Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto (32) dan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah yang berpeluang turun.

Jika dilihat dari ranking susunan pemain-pemain itu, masih cukup jauh dibandingkan dengan lawan dari Korea Selatan maupun Thailand. ”Komposisi pemain kami ketahuan kelasnya di mana. Dari ganda putri yang paten. Kami bisa lihat ranking walaupun hal itu tidak menentukan 100 persen hasil pertandingan nanti,” ujar Susy.

Dari nama-nama tersebut, Susy belum memberikan jaminan mereka akan masuk skuad. Dia menegaskan bahwa capaian prestasi selama setahun belakangan ini cukup memberikan gambaran siapa saja yang masuk skuad inti.

”Sebetulnya sudah masuk namanya, tetapi belum penutupan BWF-nya. Otomatis tidak boleh tahu keluar. Takut ada perubahan atau negara lain nyontek. Siapa tahu ada perubahan,” imbuhnya.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Kembangkan Minat Baca Sejak Dini, Disperpusip Gelar Lomba dan Bazar Buku

KalbarOnline, Pontianak – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak sukses menggelar acara Lomba Bercerita…

1 hour ago

Pulau Simping: Keindahan Tersembunyi di Singkawang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Singkawang - Singkawang, sebuah kota di Kalimantan Barat, dikenal dengan pesona alamnya yang memikat.…

1 hour ago

Puluhan Pasutri Hadiri Seminar Mengatasi Kesulitan Hamil di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Puluhan pasangan suami istri (pasutri) yang sedang berusaha atau melakukan program untuk…

1 hour ago

RSUD Soedarso Kembali Laksanakan Proctorship Intervensi Vaskular

KalbarOnline, Pontianak - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso kembali mengadakan proctorship bersama Rumah Sakit…

1 hour ago

Pj Gubernur Kalbar Targetkan 17 Juni GOR Terpadu Ayani Mulai Diujicobakan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan, bahwa pada 17 Juni…

1 hour ago

Balita 4 Tahun di Binjai Hulu Tewas Usai Terjatuh ke Sungai Kapuas

KalbarOnline, Sintang - Balita berusia 4 tahun, Ahmad Al Fikri ditemukan tewas usai terjatuh di…

1 hour ago