Disikat Ganda No 1 Indonesia, Ganda Denmark Kesal dengan Permainannya

KalbarOnline.com-Pertandingan ganda campuran pada perempat final Yonex Thailand Open 2020 di Impact Arena, Bangkok, hari ini (15/1), berjalan dengan sangat seru.

Ganda nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memang berhasil mengalahkan pasangan Denmark Mathias Christiansen/Alexandra Boje dalam dua game.

Tetapi skor yang menunjukkan angka 21-19 dan 22-20 jelas menjadi refleksi bahwa pertandingan itu berjalan dengan sangat keras dan ketat.

Baca Juga: Lepas dari Kondisi Sangat Kritis, Praveen/Melati Raih Tiket Semifinal

Pada game pertama, misalnya, Christiansen/Boje berhasil memimpin dua angka dalam posisi 19-17. Tetapi mereka kehilangan momentum kemenangan.

Praveen/Melati berhasil mencetak empat angka beruntun dan mengambil game pembuka dalam situasi 21-19. Dua angka terakhir terjadi karena kesalahan sendiri: pengembalian Boje selalu menyangkut di net.

Di game kedua, kondisi juga hampir sama. Christiansen/Boje berhasil unggul 19-18. Tetapi justru Praveen/Melati yang mencapai match point lebih dulu dan akhirnya menang dengan skor 22-20.

Baca Juga :  Kalau Mau Tarung Lawan Mayweather, Khabib Akan Dibayar Rp 1,4 Triliun

Tidak heran, setelah pertandingan, Christiansen mengaku kesal dengan permaiannya sendiri. “Kami layak mendapatkan setidaknya satu game,” keluh Christiansen dikutip dari situs resmi BWF.

Mathias Christiansen/Alexandra Boje kalah dari Praveen/Melati di perempat final Yonex Thailand Open 2020. (Badminton Photo).

“Pada game pertama, kami mampu unggul tiga sampai empat poin, tetapi mereka bisa mengambil banyak poin dengan mudah karena servis. Jadi, bahkan, ketika kami memimpin, rasanya mereka memang sangat dekat,” imbuh pemain berusia 26 tahun itu.

Christiansen menambahkan bahwa mereka agak tidak beruntung. Praveen/Melati, imbuhnya, menang karena faktor pengalaman. Oleh karena itulah mereka bisa menutup pertandingan dengan skor yang sangat ketat dalam dua game.

“Kuncinya adalah adalah bagaimana kami bisa mengatur situasi servis dengan baik. Sebab, ketika reli, kami mungkin berada dalam situasi 50-50 atau bahkan sedikit lebih unggul. Tetapi situasi servis itulah yang membuat perbedaan,” kata Christiansen.

Baca Juga :  Sensasional, Ganda 19 Tahun Indonesia Bangkit dan Gebuk No 1 Denmark

Pada semifinal, Praveen/Melati akan berhadapan dengan pemenang duel Eropa. Yakni ketika pasangan Jerman Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich bertarung dengan ganda Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue.

“Kami bahagia bisa mencapai semifinal. Kami memang tetap tenang dan terus berjuang sehingga bisa menang hari ini,” ujar Melati dikutip dari situs resmi BWF.

“Untuk memenangkan pertandingan hari ini, kami konsisten melakukan komunikasi yang baik dan terus fokus di lapangan. Kami sangat, sangat bahagia. Kami akan bersiap untuk pertandingan besok dan kami tahu bahwa kami akan menghadapi lawan yang tangguh di semifinal,” timpal Praveen.

Kemenangan hari ini membuat rekor head-to-head Praveen/Melati atas Christiansen/Boje menjadi 2-0. Pertemuan pertama kedua pasangan terjadi pada babak kedua French Open 2020. Ketika itu, Praveen/Melati juga menang tidak mudah. Mereka bermain sampai rubber game dengan skor 19-21, 21-15, dan 21-13.

Comment