Categories: Sekadau

Makam Raja Pertama Sekadau Dipugar

KalbarOnline, Sekadau – Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata berencana melakukan pemugaran makam Raja pertama Kabupaten Sekadau. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Disporapar Sekadau, Gunawan, S.Pd saat mengunjungi makam yang terletak di Dusun Kematu, Desa Rawak Hilir, Sekadau itu pada Sabtu (30/11/2019).

Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua Panitia perehaban makam Raja Sekadau, Abang Junaidi, perwakilan Camat Sekadau Hulur, perwakilan Kades Rawak Hilir, para keturunan Raja Sekadau, tokoh masyarakat, para alim ulama serta masyarakat setempat.

Ketua Panitia perehaban makam, Abang Junaidi mengatakan, pembangunan secara fisik akan segera dimulai.

“Hari ini juga dilakukan doa bersama di surau Dusun Jabai untuk mengawali proses pembangunan perbaikan makam raja pertama ini,” ungkapnya.

Menurutnya, setelah dilakukan doa bersama ini kemudian akan dilakukan langsung perehaban makam.

“Saat ini sedang dipasangi batu nisan untuk penguat awal. Selanjutnya, didirikan dengan yang kita lihat sekarang,” tuturnya.

Abang Junadi menyebutkan proses pembangunan semuanya dianggarkan panitia dan dibantu oleh donatur-donatur.

“Kebetulan juga ada sumbangan Rp19 juta dari pihak yang berhati mulia,” kata Abang Junadi.

“Respon Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Desa Rawak Hilir, para Forkopimcam Sekadau Hulu sangat bagus, bahkan kesadaran masyarakat setempat tentang pentingnya sejarah sudah mulai tumbuh. Sehingga mereka dengan terbuka mendukung pemugaran makam,” pungkasnya.

Di daerah Kematu ini memang banyak terdapat makam Raja-raja yang kemudian kerajaannya pindah ke kota Sekadau, tepatnya di kampung Sungai Barak, Desa Munggu, Kabupaten Sekadau. Berdasarkan cerita warga setempat, makam raja pertama Sekadau ini ditemukan pada tahun 158 Masehi.

Raja pertama Sekadau adalah Pangeran Engkong yang memiliki tiga putra yakni, Pangeran Agong, Pangeran Kadar dan Pangeran Senarong. Sesudah Pangeran Engkong wafat, Kerajaan diteruskan oleh putra keduanya, Pangeran Kadar, karena dinilai lebih bijaksana dari putra-putra yang lain.

Pangeran Agong yang kecewa atas keputusan itu lantas meninggalkan Sekadau menuju daerah Lawang Kuari, yang masuk dalam kawasan administratif Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir. Sedangkan Pangeran Senarong kemudian menurunkan penguasa kerajaan Belitang.

Setelah Pangeran Kadar wafat, pemerintahan dilanjutkan oleh putra mahkota Pangeran Suma. Pangeran Suma pernah dikirim orang tuanya utnuk memperdalam pengetahuan agama Islam ke Kerajaan Mempawah, karena itu pada masa pemerintahannya agama Islam berkembang pesat di kerajaan Sekadau.

Ibu Kota Kerajaan kemudian dipindahkan ke kampung Sungai Bara dan sebuah Masjid kerajaan didirikan di sana. Pada masa ini pula Belanda sampai ke Kerajaan Sekadau. (Mus)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: Sekadau

Recent Posts

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

47 mins ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

50 mins ago

Dedikasi 39 Tahun, Muefri Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Resmi Purnabakti

KalbarOnline, Pontianak - Setelah mendedikasikan karirnya selama 39 tahun, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, Muefri…

51 mins ago

Bangga, Batik Karya Kreasi Sungai Putat Tampil Memukau di Hadapan Jokowi

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi mengungkapkan rasa bangganya bahwa batik produksinya…

1 hour ago

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

6 hours ago

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

16 hours ago