Categories: Sekadau

Wanita Paruh Baya di Sekadau Tewas Gantung Diri di Pohon Kakao

KalbarOnline, Sekadau – Seorang wanita paruh baya di Desa Cenayan, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau ditemukan tewas gantung diri di pohon kakao di kebun warga setempat, Selasa (12/11/2019).

Peristiwa ini turut dibenarkan oleh Kapolsek Nanga Mahap, Iptu Ambril, SH., M.Ap saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019). Kapolsek mengatakan, korban bernama Patrisia Heni (45) warga Desa Cenayan, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau. Korban gantung diri pada pohon di kebun warga setempat yang berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah korban.

“Korban pertama kali ditemukan oleh dua anaknya yakni Supandi dan Yulianti,” ujarnya.

Dijelaskan Kapolsek, pada Selasa pagi, korban menyampaikan kepada kedua anaknya yakni Supandi dan Yulianti bahwa dirinya hendak pergi ke ladang. Kemudian kedua anaknya berangkat ke sekolah. Sementara suami korban yakni Antonius, jelas Kapolsek, saat kejadian sedang tidak berada di rumah. Diketahui bahwa Antonius sudah dua hari menginap di ladang.

“Sepulangnya dari sekolah sekitar pukul 12.35 WIB, kedua anak korban melihat pintu rumah dalam keadaan terbuka, namun tidak orang di dalam rumahnya,” jelasnya.

“Di dalam rumah tepatnya di dinding dapur terlihat tulisan menggunakan arang yang tertulis ‘selamat udah puas di Cenayan hari saya pergi nong ada uang 50.000 simpa mama di atas lemari mama berdiam di watas jemadi’,” timpal Kapolsek.

Kedua anak korban lantas pergi ke kebun untuk mencari sang ibu. Setibanya di kebun, kedua anak korban kaget melihat sang ibu dalam keadaan gantung diri di dahan pohon Kakao dengan seutas tali yang terbuat dari kulit kayu kepuak yang terikat di leher korban.

“Mendapati kejadian tersebut kedua anak korban melaporkan kepada tetangga dan warga sekitar. Sekira pukul 15.00 WIB, anggota Polsek Nanga Mahap tiba di tempat kejadian,” tutur Kapolsek.

Petugas, lanjut Kapolsek, kemudian melakukan olah TKP di tempat kejadian. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Secara kasat mata tidak tampak adanya tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh korban,” ucapnya.

Petugas, jelas Kapolsek, juga telah menjelaskan kepada keluarga korban, bahwa korban perlu dibawa ke Puskesmas Nanga Mahap untuk dilakukan visum dan juga dilakukan autopsi.

“Namun pihak keluarga korban menolak,” ucapnya.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, kata Kapolsek, korban sudah lama menderita sakit kepala dan sudah pernah mengalami hilang ingatan serta sudah pernah berobat ke Puskesmas Perawatan Jiwa Selalong. (Mus)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

TP PKK Pontianak Gelar Halal Bihalal

KalbarOnline, Pontianak - Masih dalam suasana Idul Fitri, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak menggelar…

11 hours ago

Usul Pekan Budaya LPM Jadi Agenda Tetap

KalbarOnline, Pontianak - Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalimantan Barat (Kalbar) bekerja sama dengan Pemerintah Kota…

11 hours ago

Ani Sofian Lantik Zulkarnain Jadi Pj Sekretaris Daerah Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian melantik Zulkarnain sebagai Pj Sekretaris Daerah…

11 hours ago

Dinkes Pontianak Ungkap Sejumlah Penyakit yang Berpotensi KLB Tahun Ini

KalbarOnline, Pontianak – Upaya pencegahan penyakit terus menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas…

11 hours ago

Jumlah Jemaah Haji Asal Pontianak Terbanyak se-Kalbar, Termuda Berusia 20 tahun, Tertua 86 tahun

KalbarOnline, Pontianak - Jumlah jemaah haji dari Kota Pontianak mendominasi dari kabupaten/kota yang ada di…

11 hours ago

Bupati Ketapang Hadiri Acara Hari Ketiga Peresmian Balai Kepatihan Jaga Pati

KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri acara hari ketiga peresmian Balai Kepatihan Jaga…

14 hours ago