Categories: Pontianak

Pemkot Pontianak Minta Pertamina Tambah Kuota Elpiji Melon

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota Pontianak meminta agar Pertamina menambah kuota gas elpiji tabung tiga kilogram alias elpiji melon untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bumi Khatulistiwa itu. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Hariyadi S Triwibowo saat diwawancarai menyikapi terjadinya kelangkaan gas elpiji melon di Kota Pontianak, Kamis (31/10/2019).

“Kami sudah mengusulkan ke Pertamina agar menambah kuota gas elpiji untuk Kota Pontianak, di mana saat ini kuotanya yakni 22 ribu tabung perhari. Karena, di Pontianak ini pertumbuhan usaha mikro yang menggunakan elpiji tiga kilogram. Karena elpiji tiga kilogram ini juga untuk usaha mikro, sekarang usaha mikro semakin bertumbuh.

Tentunya hal tersebut, kata dia, juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui usaha mikro. Artinya, Pertamina, tegas dia, harus menambah kuota elpiji tiga kilogram bagi Pontianak.

“Paling tidak ditambah setiap tahunnya sesuai dengan pertumbuhan usaha mikro itu sebesar 10-15 persen. Misalkan satu harinya pasok 22 ribu tabung, kita tambahlah dua ribu tabung. Nanti dievaluasi lagi,” tukasnya.

Guna memastikan usulan tersebut segera direspon pihak Pertamina, Hariyadi mengaku bahwa pihaknya telah melayangkan surat kepada Pertamina. Terlebih lagi saat ini, kata dia, di beberapa titik di wilayah Kota Pontianak mengalami kelangkaan gas elpiji tiga kilogram.

“Kita sudah layangkan surat ke Pertamina, mudah-mudahan Pertamina cepat merespon, apalagi kondisi saat ini sedang terjadi kelangkaan. Jangan dua bulan stabil, dua bulan ke depannya, terjadi kelangkaan lagi, padahal visi dari Kota Pontianak adalah menciptakan perekonomian yang kondusif,” tegasnya.

Mengenai kelangkaan yang terjadi beberapa hari ini, Hariyadi menegaskan bahwa hal tersebut disebabkan penjualan yang tak tepat sasaran. Sebab, diduga masih banyak pelaku usaha kecil menengah seperti restoran, rumah makan, kafe, hotel dan laundry menggunakan gas bersubsidi tersebut.

Hal ini ditambah masih banyaknya masyarakat mampu yang juga menggunakan elpiji tiga kilogram. Ia juga menyebut, kelangkaan ini juga tak lepas dari semakin meningkatnya pelaku usaha rumah tangga kuliner yang menggunakan elpiji melon.

“Pasokan elpiji tiga kilogram di Kota Pontianak itu perharinya sebanyak 22 ribuan tabung. Ini diduga disebabkan penjualan yang tidak tepat sasaran seperti masih banyaknya pelaku usaha kecil menengah seperti restoran, rumah makan, kafe, hotel dan laundry menggunakan gas elpiji melon,” sebutnya.

“Kemudian masih banyak juga masyarakat mampu yang seharusnya menggunakan gas elpiji tabung 5,5 kilogram atau 12 kilogram tapi nyatanya masih menggunakan elpiji tabung tiga kilogram. Kemudian, meningkatnya pelaku usaha rumah tangga kuliner yang menggunakan elpiji tiga kilogram,” timpalnya.

Guna mengatasi kelangkaan tersebut, pihaknya bersama Pertamina menggelar operasi pasar ‘penjualan elpiji tiga kilogram tepat sasaran’ yang menyasar lima lokasi pasar tradisional di setiap kecamatan se-Kota Pontianak seperti Pasar Kemuning (Pontianak Kota), Pasar Flamboyan (Pontianak Selatan), Pasar Dahlia (Pontianak Barat), Pasar Puring (Pontianak Utara) dan Pasar Kenanga Anggrek (Pontianak Timur) dengan menyediakan sebanyak 10.640 tabung melalui 12 agen.

“Jadi di setiap kecamatan kita lakukan operasi pasar elpiji bekerjasama dengan Pertamina, kita pusatkan di pasar-pasar tradisional,” pungkasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

8 mins ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

10 mins ago

Dedikasi 39 Tahun, Muefri Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Resmi Purnabakti

KalbarOnline, Pontianak - Setelah mendedikasikan karirnya selama 39 tahun, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, Muefri…

12 mins ago

Bangga, Batik Karya Kreasi Sungai Putat Tampil Memukau di Hadapan Jokowi

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi mengungkapkan rasa bangganya bahwa batik produksinya…

27 mins ago

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

5 hours ago

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

16 hours ago