Categories: Ketapang

Masa Tenang, Bawaslu dan Satpol PP Ketapang Tertibkan APK Peserta Pemilu 2019

KalbarOnline, Ketapang – Masa kampanye terbuka pemilihan umum (Pemilu) 2019 secara resmi berakhir pada Sabtu (13/4/2019) kemarin. Memasuki masa tenang ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ketapang melakukan penertiban alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang di sejumlah titik di wilayah Ketapang, Minggu (14/4/2019).

Bawaslu melalui Panita Pengawas Kecamatan (Panwascam) bersama dengan personel dari Satpol PP dikerahkan untuk membersihkan alat peraga kampanye yang tersebar di 20 kecamatan wilayah Kabupaten Ketapang.

Ketua Bawaslu Ketapang, Nuriyanto mengatakan sampai pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara 17 April 2019 mendatang seluruh peserta pemilu sudah dilarang berkampanye. Sehingga, penertiban APK dilakukan pihaknya mengingat saat ini telah masuk dalam masa tenang.

“Masa tenang sesuai aturan terhitung sejak 3 hari sebelum pemilu berlangsung yakni 14-16 April,” katanya saat dikonfirmasi, Minggu (14/4/2019).

Menurut Nuriyanto penertiban APK yang dilakukan pihaknya secara serentak di tempat-tempat wilayah pemasangan APK seluruh peserta pemilu sesuai aturan yang berlaku hingga ke pelosok kecamatan khususnya di wilayah Kabupaten Ketapang.

“Penertiban kita lakukan berjenjang selama masa tenang,” ucapnya.

Sementara Anggota Bawaslu Kabupaten Ketapang Divisi Hukum, Data dan Informasi, Ronny Irawan meminta agar semua pihak terkait dapat menaati aturan di hari tenang yang sudah diatur di dalam Undang-undang.

“Selain Bawaslu Ketapang beberapa waktu lalu telah menyampaikan imbauan secara resmi kepada peserta pemilu termasuk pihak media massa terkait penertiban APK dan pelarangan segala bentuk aktivitas kampanye di masa tenang,” ujarnya.

Selain itu, Ronny juga juga mengimbau agar semua pihak turut serta menjaga situasi kondusif selama berlangsungnya hari tenang hingga hari pemungutan suara pada 14 April 2019 mendatang.

“Kami meminta kepada semua pihak agar menghindari segala bentuk upaya merendahkan harga diri rakyat lewat praktek jual beli suara atau politik uang. Terlebih, akan ada konsekuensi hukum yang berat bagi para pelaku politik uang maupun bagi pihak yg mengganggu proses penyelenggaraan pemilu,” pungkasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Pemkab Kubu Raya Percepat Gerakan Tanam Padi

KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar kegiatan Gerakan Tanam Padi (Gertam) 2024…

10 hours ago

Wabup Ketapang Hadiri Anniversary dan Halal Bihalal Generasi Rock Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Anniversary 3 tahun sekaligus halal bihalal Generasi…

13 hours ago

Wakili Bupati, Asisten Setda Ketapang Tutup Gebyar Talenta Pendidikan 2024

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Ketapang,…

13 hours ago

Asisten I Setda Ketapang Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan

KalbarOnline, Ketapang - Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Ketapang, Heryandi menjadi inspektur upacara…

13 hours ago

Mantan Sekda Kalbar M Zeet Assovie Tutup Usia, Pj Gubernur Harisson Sampaikan Duka Mendalam

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2010 - 2018,…

14 hours ago

Konsul Malaysia Kagumi Tradisi Halal Bihalal di Indonesia

KalbarOnline, Pontianak - Tradisi halal bihalal yang menjadi agenda rutin tahunan setiap bulan Syawal dalam…

14 hours ago