Categories: Pontianak

Edi Kamtono Harap Kasus Penganiayaan Siswi SMP Jadi Kasus Bully Terakhir di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa pengaruh media sosial dalam kasus penganiayaan siswi SMP yakni AUD (14) sangat luar biasa. Pasalnya, kasus ini tak hanya menjadi perhatian nasional bahkan menjadi perhatian dunia.

Setelah muncul tagar #JusticeForAudrey yang sempat menjadi trending topik twitter dunia, muncul pula tagar #AudreyJugaBersalah yang sempat menjadi trending topik twitter Indonesia beberapa hari lalu.

“Kalau kita perhatikan, sangat luar biasa pengaruh media sosial mengenai kasus AUD ini. Sampai hari ini masih menjadi trending topik. Kemudian muncul lagi tagar #AudreyJugaBersalah. Tentunya setelah saya baca, ini ada kontroversi di masing-masing persepsi setelah berjalan sekian hari,” ujarnya saat diwawancarai usai menghadiri Apel Kesiapan Pengamanan Pemilu 2019 di depan kantor Wali Kota Pontianak, Jumat (12/4/2019) kemarin.

Orang nomor wahid di Kota Pontianak ini juga menanggapi pernyataan kuasa hukum pelaku atau ABH (anak yang berhadapan dengan hukum) dalam kasus penganiayaan ini yang menyatakan bahwa ada sejumlah sekolah yang menolak pelaku padahal belum ada kepastian hukum dalam kasus ini.

“Tidak ditolak. Kita masih mendalami. Setahu saya belum ya. Sebab harus ada keputusan tetap. Inikan masih dalam proses. Kemudian yang diduga 12 siswi inikan ternyata hanya 3 yang ditetapkan sebagai tersangka atau ABH. Jadi di luar dari 3 itu hanya dimintai keterangan, kalau tidak bersalah ya tetap melanjutkan aktivitas sekolahnya. Kan hanya 3 yang diproses,” tukasnya.

Untuk itu, orang nomor wahid di Kota Khatulistiwa ini berharap agar kasus ini segera terselesaikan. Ia juga berharap kasus ini menjadi kasus bullying terakhir di Kota Pontianak.

“Kita harap kasus ini cepat selesai. Kepada AUD kita harapkan segera sembuh, pulih secara fisik maupun mental sehingga bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari,” harapnya.

Khusus kepada netizen, Edi meminta agar bersikap bijak dalam menggunakan media sosial. Tidak berkomentar yang bersifat bully dan persekusi terhadap korban maupun pelaku, mengingat kedua belah pihak merupakan anak-anak.

“Kepada netizen di manapun kita harap dapat bijak menggunakan media sosial. Ini pengalaman berharga bagi kita semua terutama kepada pengguna media sosial untuk tidak berkomentar, bully dan persekusi terhadap korban maupun pelaku karena mereka masih anak-anak. Mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir di Kota Pontianak,” pungkasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Polda Kalbar Berantas Judi Mesin di Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Koalisi masyarakat sipil Ketapang anti maksiat meminta Polda Kalbar untuk turun tangan…

6 hours ago

Aktivitas Judi Mesin Jackpot Resahkan Warga Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Lokasi diduga tempat perjudian di Kabupaten Ketapang menjamur bak musim penghujan. Saat…

6 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Syamsul Islami Sampaikan Beberapa Arahan

KalbarOnline, Ketapang - Plh Sekda yang juga Asisten Sekda bidang Ekbang Pemkab Ketapang, Syamsul Islami…

6 hours ago

Kompak, Bupati Dan Wakil Bupati Hadiri Syukuran Pindah Kantor BKPSDM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan bersama wakilnya Farhan, kompak menghadiri ramah tamah dan…

6 hours ago

Pj Bupati Romi Wijaya Sampaikan Capaian Nilai MCP Kayong Utara 2023

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menyampaikan bahwa pencapaian nilai Monitoring Center…

9 hours ago

Berkedok Cafe, Warga Kedamin Hulu Tolak dan Minta Cabut Izin THM

KalbarOnline, Putussibau - Warga di RT 015/RW 005 Kedamin Hulu, Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau…

10 hours ago