Categories: Ketapang

Lagi, DPRD Ketapang Digeruduk Ratusan Warga

Adukan nasib kepada yang katanya wakil raykat

KalbarOnline, Ketapang – Ratusan warga kembali menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ketapang, Kamis (28/3/2019) pagi.

Kali ini warga Desa Kuala Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara (MHU) yang menggeruduk gedung wakil rakyat Ketapang itu setelah pada hari sebelumnya ratusan warga dari Dusun Nekdoyan, Desa Lamang Satong, Kecamatan MHU yang juga menggeruduk gedung dewan, Rabu (27/3/2019).

Sekitar 250 warga ini datang menggunakan belasan mobil bak terbuka. Mereka datang untuk mengadukan permasalahan koperasi kebun sawit yang tak kunjung selesai.

Massa tersebut berasal dari Koperasi Bina Satong Lestari (BSL) yang terletak di Desa Kuala Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara. Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi ke wakil rakyat agar bisa mengambil sikap terhadap masalah yang dihadapi dengan PT. Kayung Agro Lestari (KAL).

Kedatangan massa pagi tadi disambut oleh Wakil Ketua DPRD Ketapang, Junaidi.

Ketua Koperasi BSL, Muhammad Anton mengatakan, dari data laporan hasil produksi Tandan Buah Segar (TBS) yang disampaikan manajemen PT. KAL tiap bulan serta hasil penilaian fisik oleh Dinas Perkebunan Ketapang, terbukti bahwa kebun mitra Koperasi BSL mengalami kerugian. Hal itu disebabkan rusaknya kebun. Bahkan, kerugian koperasi lebih Rp1 miliar setiap bulannya.

“Ini sudah berjalan beberapa tahun. Jika ditotalkan, kerugian koperasi lebih dari Rp32 miliar,” kata Anton saat diwawancarai awak media.

Anton menilai perusahaan yang membuka perkebunan di Desa Kuala Satong dan sekitarnya dinilai tidak sungguh-sungguh merawat kebun mitra BSL.

“Kita membawa masalah ini ke Pemerintah Kabupaten, agar mengetahui kondisi kebun mitra yang jadi tanggungjawab PT. KAL. Sejauh ini kebun mitra belum dinikmati hasilnya oleh anggota,” jelas Anton.

Mengenai luas kebun mitra BSL, ungkap dia, kurang lebih seluas 400 hektar. Sejauh ini, kata dia, baru 100 hektar lebih yang bisa dipetik hasilnya.

“Itupun baru berjalan beberapa bulan. Selebihnya, masih butuh perawatan yang sungguh-sungguh. Sementara anggota koperasi berjumlah lebih dari 700 kepala keluarga (KK),” jelasnya.

Dari 100 hektar lahan tersebut, lanjutnya, hanya menghasilkan sekitar Rp400 juta. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya perawatan setiap bulannya.

“Hasil panen setiap bulan sangat jauh dari biaya operasional. Masih tekor. Bagaimana untuk nyicil angsuran koperasi ke bank, karena kebun mitra digarap perusahaan meminjam uang di bank atas nama koperasi,” tukasnya.

Dirinya menegaskan, jika tuntutan yang disampaikan tersebut tak mendapat respon positif dari pihak perusahaan, anggota koperasi mendesak pemerintah untuk menutup PT. KAL dari Kuala Satong.

Sementara General Manager PT. Kayung Agro Lestari, Jerileva Purba, mengatakan perihal kerjasama kemitraan antara PT. KAL dengan Koperasi BSL dilaksanakan mengacu pada kesepakatan kerja sama yang tertuang dalam MoU.

“Dalam kegiatan kerjasama tersebut, PT. KAL senantiasa mengedepankan upaya komunikasi yang baik dengan koperasi BSL dengan mekanisme dan prosedur yang sesuai dengan ketentuan yang ada,” ujarnya.

Purba menjelaskan, berbagai upaya komunikasi dan koordinasi yang telah dilakukan antara lain melalui mediasi TP3K pada 17 Januari 2018 yang dilakukan di kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Ketapang.

Kemudian, lanjut dia, pertemuan dengar pendapat di DPRD Ketapag pada 22 Februari 2018. Serta mediasi TP3K pada 18 Juli 2018 yang menghasilkan sejumlah kesimpulan.

“Kesimpulan tersebut telah ditindaklanjuti dengan dilakukannya penilian fisik kebun pada 7 sampai 10 November 2018 serta telah dilakukannya rapat penyampaian hasil penilaian fisik kebun pada 19 Februari 2019,” jelasnya.

Secara umum, tegas dia, guna menyelesaikan permasalahan antara PT KAL dengan Koperasi BSL sudah ditempuh upaya-upaya penyelesaian melalui langkah-langkah tersebut.

“Manajemen PT KAL menyampaikan sikap dan harapan agar kiranya upaya penyelesaian yang akan dilakukan berpedoman pada langkah-langkah dan proses yang sudah dilakukan sebelumnya,” tandasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Begini Kronologi Kecelakaan Maut Bus PT Cargill yang Tewaskan Pengendara Motor di Marau

KalbarOnline, Ketapang - Seorang saksi mata mengungkapkan bagaimana kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus sekolah…

3 hours ago

Ini Daftar 65 Anggota Dewan Kalbar Terpilih Hasil Pemilu 2024

KalbarOnline, Pontianak - KPU Provinsi Kalbar telah menetapkan sebanyak 65 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah…

4 hours ago

Pria Berusia 69 Tahun di Wajok Hulu Mempawah Hilang Saat Pergi di Kebun

KalbarOnline, Mempawah - Seorang pria berusia 69 tahun bernama Usman bin Agus hilang saat pergi…

5 hours ago

Sinergi Kemendikbudristek dan Pemerintah Daerah, Bangun Ekosistem Pendidikan Digital

KalbarOnline, Bandung - Dalam rangka memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah terkait pemanfaatan platform teknologi pendidikan…

5 hours ago

Pemkot Pontianak Komitmen Laksanakan PPDB Secara Objektif, Transparan dan Akuntabel

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menjelaskan, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru…

5 hours ago

Pemkot Pontianak Komitmen Tolak Pungli

KalbarOnline, Pontianak - Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Yusnaldi menerangkan,…

5 hours ago