Categories: Kubu Raya

Era Digital, Muda Mahendrawan : Jangan Tinggalkan Kearifan Lokal

KalbarOnline, Kubu Raya – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementrian Komunikasi Republik Indonesia melakukan diskusi dengan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, terkait dukungan terhadap inovasi Pemerintah Kubu Raya untuk menjadikan desa hingga RT Online.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan dirinya sangat menyambut baik program BAKTI masuk ke Kubu Raya guna mendorong desa-desa di Kubu Raya dapat memiliki akses online. Menurutnya hal tersebut seiring juga dengan program inovatif untuk desa yang digagas oleh Muda, yakni untuk mendorong desa melakukan transaksi dengan sistem cashless.

“Kita sangat menyambut baik ini. Alhamdulillah teman-teman dari Kementerian Kominfo datang ke tempat kita untuk mendiskusikan berkaitan dengan program BAKTI Kominfo, yang salah satunya adalah untuk mendorong desa online,” ucapnya, Jumat (22/3/2019).

Muda mengatakan berbagai kemudahan akan didapatkan oleh pemerintah desa jika mulai berani berinovasi ke sistem digital dalam pelayanan kepada masyarakat. Saat ini desa yang sudah online ada dua di Kubu Raya yakni Sungai Nibung dan Desa Sungai Enau. Dua desa tersebut, telah mulai bergerak ke arah digital dengan memiliki website sendiri.

“Di era digital ini, kita sudah harus berfikir inovatif. Sistem yang harus kita bangun bersama-sama. Dengan desa online, pembangunan dan program dari berbagai pihak akan mudah masuk. Misalnya jika ada program usaha mikro misalnya. Jika desa sudah online, dilengkapi dengan data yang lengkap, akan mudah orang mengaksesnya. Sehingga program bisa cepat masuk, misalnya ada bantuan untuk usaha mikro Kementerian terkait, cukup kunjungi website desa, lalu cari usaha mikro. Nah jika datanya valid kan mudah menyalurkan programnya. Akan bisa dlilihat mana yang produktif dan sehat,” tukasnya.

Dikatakannya, Desa-Desa di Kubu Raya sudah harus siap untuk tampil lebih produktif, inovatif dan bergerak seiring dengan perkembangan digital yang ada saat ini, dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal.

“Sebaik dan secanggih apapun teknologi tidak boleh menggerus nilai-nilai kearifan lokal, nilai budaya, seni dan nilai-nilai kearifan lokal lain yang menjadi kekayaan bangsa kita, akan tetapi bagaimana kita mengemas hal tersebut dengan sistem digital sehingga mudah diakses dari seluruh penjuru dunia,” tandasnya. (ian)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

TP PKK Pontianak Gelar Halal Bihalal

KalbarOnline, Pontianak - Masih dalam suasana Idul Fitri, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak menggelar…

8 hours ago

Usul Pekan Budaya LPM Jadi Agenda Tetap

KalbarOnline, Pontianak - Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalimantan Barat (Kalbar) bekerja sama dengan Pemerintah Kota…

8 hours ago

Ani Sofian Lantik Zulkarnain Jadi Pj Sekretaris Daerah Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian melantik Zulkarnain sebagai Pj Sekretaris Daerah…

8 hours ago

Dinkes Pontianak Ungkap Sejumlah Penyakit yang Berpotensi KLB Tahun Ini

KalbarOnline, Pontianak – Upaya pencegahan penyakit terus menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas…

8 hours ago

Jumlah Jemaah Haji Asal Pontianak Terbanyak se-Kalbar, Termuda Berusia 20 tahun, Tertua 86 tahun

KalbarOnline, Pontianak - Jumlah jemaah haji dari Kota Pontianak mendominasi dari kabupaten/kota yang ada di…

8 hours ago

Bupati Ketapang Hadiri Acara Hari Ketiga Peresmian Balai Kepatihan Jaga Pati

KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri acara hari ketiga peresmian Balai Kepatihan Jaga…

11 hours ago