Categories: Sekadau

Persetubuhan Anak Bawah Umur Kembali Terjadi, Gadis 15 Tahun Dipaksa Relakan Kehormatannya

KalbarOnline, Sekadau – Tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Sekadau.

Adalah PS, gadis berusia 15 tahun yang masih duduk di bangku kelas 3 putih biru itu dipaksa untuk merelakan kehormatannya lantaran diancaman akan dibunuh jika menolak perbuatan tak senonoh pelaku SD (20).

SD pelaku persetubuhan terhadap PS warga Desa Kumpang Bis, Sekadau (Foto: Tim)

Hal ini turut dibenarkan oleh Kapolres Sekadau, AKPB Anggon Salazar Tarmizi melalui Kapolsek Belitang Hilir, IPTU I Nengah Muliawan, Rabu (20/3/2019).

Perbuatan tak terpuji itu dilakukan pelaku SD di kebun kelapa sawit milik warga di Dusun Janang Balau, Desa Kumpang Bis, Kabupaten Sekadau pada Selasa (19/3/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Kapolsek beberkan kronologi kejadian

Secara rinci Kapolsek menjelaskan bahwa pada Selasa (19/3/2019) sekitar pukul 15.30 WIB, korban PS pergi dari rumah menuju ke ladang milik orang tuanya hendak mengambil sayur yang lokasinya berjarak kurang lebih 500 meter di belakang rumahnya.

“Untuk menuju lokasi tersebut, jalan yang dilalui oleh korban yaitu melalui samping rumah pelaku SD yang persis berada di belakang rumah korban, kemudian melalui kebun karet serta kebun kelapa sawit milik warga setempat,” ujarnya.

Barang bukti dari korban PS (Foto: Tim)

Setelahnya mengambil sayur di ladang, lanjut dia, korban hendak pulang ke rumah. Setibanya di kebun kelapa sawit milik warga setempat, korban PS singgah dan duduk di samping kebun kelapa sawit untuk mencari signal handphone. Diketahui bahwa tempat tersebut kerap kali digunakan warga untuk mencari signal handphone.

“15 menit kemudian, saat korban sedang duduk tiba-tiba pelaku datang seorang diri dan mendekati korban, kemudian korban bertanya kepada pelaku ‘tumben kamu sendiri’ dan pelaku menjawab ‘ya, saya mau mencari signal’,” jelasnya.

Tak lama kemudian korban berdiri hendak pulang, namun pelaku langsung menghadang korban dan berkata ‘mau kemana’ lantas korban menjawab ‘Aku mau pulang’.

“Pelaku terus berusaha melarang korban untuk pulang dengan mengatakan ‘nanti saja pulangnya sama-sama’. Namun korban menolak dan berusaha untuk melewati pelaku. Kemudian pelaku menarik tangan korban sambil memaksa korban untuk melakukan hubungan intim,” terangnya.

“Korban yang merasa dipaksa oleh pelaku berusaha melepaskan genggaman tangan pelaku dan menolak tegas ajakan pelaku,” timpal Kapolsek.

Namun pelaku memutar tangan korban sehingga posisi tangan kanan korban berada di belakang badan korban sambil mengancam akan membunuh jika korban menolak.

“Setelah itu pelaku menarik korban ke semak-semak di samping kebun kelapa sawit, selanjutnya pelaku mengangkat rok korban ke atas pinggangnya dan langsung membuka paksa dengan melorotkan celana dalam korban,” tukasnya.

Setelah itu pelaku memaksa korban untuk berbaring, kemudian pelaku membuka celananya dan langsung merudapaksa korban.

Seusai melakukan perbuatan tak senonoh itu, pelaku menyuruh korban pulang. Sambil merapikan pakaiannya, korban menangis dan berkata kepada Pelaku ‘nanti kalau aku sampai hamil kamu harus tanggung jawab’ dan berlalu pulang.

“Setibanya di rumah, korban menangis sambil berkata pada sang ibu yakni ST ‘pokoknya aku mau mati jak’,” jelas Kapolsek.

Mendengar ucapan tersebut, ST lantas menanyakan maksud ucapan dan apa yang dialami oleh korban.

Sambil berurai air mata, korban menceritakan semua kejadian yang dialaminya kepada sang ibu dan mengatakan bahwa bahwa tangan kanannya terasa sakit dan tidak bisa digerakkan. Kemudian menceritakan perbuatan tak senonoh pelaku terhadapnya.

Selang beberapa waktu kemudian ayah korban yakni DM pulang ke rumah. Bersama ibunda, korban mencerita peristiwa yang dialaminya itu.

“Korban dan ibunya menceritakan perbuatan pelaku kepada ayahnya,” ucapnya.

Tak terima atas perlakuan tersebut, DM lantas melaporkan hal itu ke pengurus kampung dan melaporkan kejadian tersebut melalui Bhabinkamtibmas dan Kapolsek Belitang Hilir via telepon.

Atas laporan tersebut, anggota Polsek Belitang Hilir langsung menuju TKP dan mengamankan pelaku beserta barang bukti. Adapun barang bukti yang diamankan dari korban berupa satu helai baju, satu helai rok, satu helai baju dalaman, bra motif bunga beserta celana dalam.

“Saat ini pelaku beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Belitang Hilir selanjutnya akan dibawa ke rutan Mapolres Sekadau untuk dilakukan proses lebih lanjut,” pungkasnya. (Tim)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: Sekadau

Recent Posts

Tak Perlu Campur Urusan Paslon Lain, Relawan: Midji-Norsan Siap Tarung Gagasan

KalbarOnline, Pontianak - Bakal calon Gubernur Kalbar petahana, Sutarmidji irit bicara saat dimintai tanggapan terkait…

2 hours ago

Apa Kabar Kapuas Raya? Midji-Norsan Anggap Janji yang Terucap, Wajib Diperjuangkan

KalbarOnline, Pontianak - Bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar 2024, Sutarmidji dan Ria…

2 hours ago

Midji-Norsan Sepakat Maju Sepaket di Pilgub Kalbar 2024

KalbarOnline, Pontianak - Perdebatan elitis mengenai keretakan hubungan Sutarmidji dan Ria Norsan terjawab tuntas, pada…

2 hours ago

Komeng Tewas Tersengat Listrik di Ruang Gardu PLN Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pria bernama Hendrik alias Komeng (51 tahun) ditemukan tewas di dalam ruang…

4 hours ago

Disperpusip Pontianak Rayakan Hari Buku Nasional dengan Lomba Bercerita Tingkat Sekolah Dasar

KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak 40 peserta dari Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah se-Kota Pontianak meramaikan lomba bercerita…

8 hours ago

Viral! Video Perempuan Dipukuli Bertubi-tubi oleh Rekan Kerja, Kejadian Diduga di Sentap Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Sebuah video viral di media sosial Instagram,  yang menunjukkan seorang perempuan muda…

8 hours ago