Categories: Ketapang

Berujung Damai, Kasus Dugaan Asusila yang Melibatkan TKA China Diduga Kuat Sarat Permainan

KalbarOnline, Ketapang – Kasus dugaan tindak pidana yang dilakukan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok bernama Lie Yudong terhadap dua karyawati PT BSM New Material bernama SZ (42) dan KA (29) berujung damai.

Kesepakatan damai setelah gelar perkara di Mapolres Ketapang yang dihadiri korban beserta penasehat hukumnya, pihak perusahaan, serta pihak terkait lainnya.

Kesepakatan damai dari kasus ini menimbulkan banyak tanggapan dari masyarakat bahkan tercium aroma lobi-lobi yang dilakukan perusahaan agar korbannya tak melanjutkan pengaduan tersebut.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Ketapang, Abdul Sani angkat bicara.

Dirinya sangat menyayangkan kesepakatan damai yang dilakukan pihak-pihak terkait. Menurutnya jika memang dari awal kasus tersebut tak ingin dilanjutkan atau mungkin karena ada bergaining sesuatu hal maka seharusnya kasus ini jangan diungkap ke publik.

“Kalau benar damai, tentunya ada sesuatu, tak mungkin seketika mau damai padahal sebelumnya korban melalui pengacaranya menggebu-gebu agar terduga diproses hukum dan meminta keadilan,” ujarnya, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (8/3/2019).

Sani menegaskan, korban atau pengacaranya harus menjelaskan alasannya jika memang benar tak mau melanjutkan pengaduan terkait kasus ini agar publik juga bisa menilai dan tidak berpikir negatif kepada pihak-pihak terkait dalam kasus ini.

“Alasannya harus masuk akal, kasian masyarakat yang mengikuti perkembangan kasus ini, meskipun memang ruang damai terbuka untuk kasus tersebut, akan tetapi tak etis ketika kasus sudah difollow-up di media dan para korban merasa dizalimi seketika damai. Ini mengundang kecurigaan banyak orang termasuklah saya,” tukasnya.

“Terlebih lagi, informasi beredar untuk kesepakatan damai pihak perusahaan harus keluar sejumlah biaya untuk pihak-pihak terkait. Jika memang benar terjadi maka akan menjadi citra buruk di negara ini, ke depan bukan tak mungkin kasus-kasus serupa bahkan lebih bisa saja terjadi karena ruang untuk mempermainkan proses atau aturan bisa sirna dengan kesepakatan damai,” timpalnya.

Sani kembali menegaskan bahwa kasus ini tentunya dapat membuat citra buruk negara khusus daerah karena bukan tidak mungkin kedepan akan terjadi kasus-kasus seperti ini dan akan berakhir damai dengan kesepakatan atau indikasi permainan di dalamnya.

Sementara Kapolres Ketapang, AKBP Yury Nurhidayat melalui Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Eko Mardianto turut membenarkan bahwa pihaknya akan melakukan gelar perkara dengan mengundang pihak-pihak terkait dalam kasus dugaan tindak pidana asusila yang dilakukan oleh Lie Yudong.

“Hari ini mau digelar di ruang KBO. Gelar ini karena korban tidak mau melanjutkan kasus ini,” ujarnya, Jumat kemarin.

Ia melanjutkan, pihak-pihak yang hadir di antaranya pelapor, penasehat hukum pelapor, suami pelapor, 3 orang pihak Imigrasi, 2 orang pihak perusahaan serta pihak Polres Ketapang.

“Tadi surat pencabutan laporan pengaduan sudah diajukan oleh pihak korban, yang mana itu didasari kesepakatan damai kedua belah pihak. Jadi untuk selanjutnya terhadap Lie Yudong akan ditangani oleh pihak Imigrasi Ketapang terkait dengan dokumen paspor dan visa kunjungannya,” tandasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: KetapangTKA

Recent Posts

Dekranasda Kalbar Dukung Gallery Rika Ayub Design Turut Majukan Fashion Wastra Khas Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat, Windy…

2 hours ago

Pentingnya Imunisasi Untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak

KalbarOnline, Pontianak - Setiap orang memiliki imunitas yang berbeda, sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit…

2 hours ago

Pemkab Kayong Utara Matangkan Persiapan Rakor Pengendalian Inflasi Berikutnya

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Minggu…

2 hours ago

Pemkot Pontianak Dorong Posyandu Naik Kelas

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah berencana untuk mendorong posyandu agar dapat naik…

3 hours ago

Memahami KBGO yang Rentan Menyasar Jurnalis Perempuan

KalbarOnline, Pontianak - Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalimantan Barat menggelar workshop Kekerasan Berbasis Gender…

4 hours ago

Bupati Fransiskus Ajak Masyarakat Kapuas Hulu Nonton Bareng Semifinal Piala Asia Indonesia Vs Uzbekistan

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengajak masyarakat di Bumi Uncak Kapuas untuk…

5 hours ago