Categories: Sekadau

Aktivitas PETI di Sekadau Kembali Marak, Aparat Tutup Mata?

KalbarOnline, Sekadau – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Sekadau kembali marak. Aktivitas penambangan illegal ini kontras terlihat di Desa Sungai Ayak I, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau.

Berdasarkan pantauan awak media pada Sabtu (23/2/2019) kemarin, ratusan set mesin tampak bebas beroperasi di atas Sungai Kapuas dengan menggunakan rakit.

Anehnya, aparat setempat seperti tutup mata. Pasalnya lokasi aktivitas PETI tersebut tak jauh dari kantor Polsek Belitang Hilir jajaran Polres Sekadau.

Padahal di pelbagai kesempatan, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono selalu menegaskan bahwa kebijakan dan obsesinya memimpin Polda Kalbar adalah mewujudkan Kalbar zero ilegal dan zero toleransi.

“Catat, obsesi saya adalah zero ilegal dan zero toleransi,” tegas Kapolda Kalbar.

Hal tersebut lantas dinilai hanya sekedar semboyan belaka, sebab tak berbanding lurus dengan kinerja jajarannya.

Selain mencemari sungai, aktivitas PETI ini juga sangat mengganggu lalu lintas angkutan air Sungai Kapuas. Hal inilah yang dikeluhkan oleh warga.

Salah seorang warga setempat yang enggan diberitakan identitasnya mengatakan bahwa PETI di daerah tersebut kembali beroperasi kurang lebih sudah 5 bulan. Namun, lanjut dia, tak pernah ada penindakan dari aparat padahal kantor Polsek Belitang Hilir tak jauh dari lokasi aktivitas PETI itu.

“PETI disini sudah 5 bulan ini kembali beroperasi, tapi tak pernah ada penindakan dari aparat, padahal kantor Polsek Belitang Hilir tak jauh dari sini,” ujarnya.

Sementara salah seorang warga lainnya yang juga enggan disebutkan namanya ini, turut mengeluhkan hal yang sama. Aktivitas PETI tersebut, lanjut dia, seolah-olah ada yang membekingi. Karena, kata dia, setiap ada aparat ke lokasi, aktivitas PETI pun berhenti. Namun selang beberapa hari, PETI kembali beroperasi.

“Warga pekerja PETI tersebut seperti ada kerjasama dengan Polres Sekadau. Menurut informasi yang saya dengar, mereka (pekerja PETI) ada bayar uang keamanan kepada Polres Sekadau, dengar-dengar Rp500 ribu hingga Rp1 juta,” kata dia.

Warga tersebut menyebut jika operasi PETI ini disampaikan ke Polsek maupun Polres Sekadau akan percuma, sebab informasi tersebut akan bocor terlebih dulu. Untuk itu warga tersebut meminta untuk menginformasikan langsung ke Polda Kalbar ataupun Mabes Polri untuk melakukan penertiban diam-diam.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian mengenai aktivitas PETI tersebut. (Tim)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

15 hours ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

15 hours ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

18 hours ago

Gawai Dayak di Pontianak Tahun Ini Akan Ada Karnaval Air

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak ke-XXXVIII Tahun 2024 Kalimantan Barat akan digelar pada 20…

18 hours ago

Sarina, Finalis Putri Hijabfluencer Kalbar 2024 Asal Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Sarina (18 tahun) lahir di Desa Penjalaan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten…

1 day ago

Hadapi Seleksi STQ dan TC, Pengurus LPTQ KKU Audiensi ke Pj Bupati Romi Wijaya

KalbarOnline, Kayong Utara - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Kayong Utara (KKU) melakukan…

1 day ago