Categories: Ketapang

Belum Ada Titik Terang, Dewan Soroti Kasus Emas Batangan PT SRM

KalbarOnline, Ketapang – Kasus emas batangan seberat 3,3 Kilogram milik PT Sultan Rafli Mandiri (SRM) yang diamankan di Bandara Rahadi Oesman beberapa waktu lalu, hingga saat ini masih belum mendapatkan titik terang. Kasus yang sudah berlangsung selama hampir tiga bulan tersebut sampai saat ini belum ada kepastian hukum.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kabupaten Ketapang, Abdul Sani angkat bicara.

Sani mempertanyakan perkembangan kasus tersebut, lantaran menurutnya selama ini kasus tersebut seperti jalan di tempat, dalam waktu kurang lebih tiga bulan belum ada keterangan lanjutan mengenai proses hukumnya.

“Sudah 3 bulan lebih kasus itu berjalan, tapi sampai sekarang tidak ada lagi kabar beritanya. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat,” ungkapnya, baru-baru ini.

Sani menuturkan jika memang tidak terbukti melanggar aturan maka aparat penegak hukum harus memberikan keterangan dan legowo menyatakan kalau kasus tersebut harus dihentikan sehingga tidak membuat opini negatif di masyarakat.

“Kalau alasannya karena keterangan saksi ahli dari Kementerian ESDM belum keluar, silahkan minta bantuan Polda atau Polri agar itu segera keluar, sebab kasusnya bukan baru sehari dua hari, tetapi sudah tiga bulan lamanya,” tuturnya.

Legislator Ketapang yang dikenal vokal inipun berujar bahwa kasus ini menjadi sorotan di tengah masyarakat dan terus ditunggu kelanjutannya. Sebab berkaitan dengan sumber daya alam daerah dan pemasukan daerah yang berpotensi menimbulkan kerugian, terutama dalam pembayaran pajak oleh pihak perusahaan.

“Masyarakat berhak tahu dan mendapat perkembangan kasus ini, karena kasus berkaitan dengan daerah, kita ingin tahu apakah prosedur perusahaan membawa emas sebanyak sudah benar, bagaimana proses pembayaran pajak, apakah daerah mendapatkan manfaat atau tidak. Apapun perkembangan dilanjutkan atau dihentikan harus disampaikan agar masyarakat tidak menduga atau beropini kalau ada permainan dalam kasus ini,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Ketapang, AKBP Yury Nurhidayat mengatakan bahwa saksi ahli dari Kementerian ESDM sudah menyampaikan keterangan mengenai kasus ini.

“Keterangan saksi ahli, tidak ada unsur pidana dalam kasus ini, hanya saja ada pelanggaran bersifat administrasi,” ungkapnya.

Yury melanjutkan bahwa saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihaknya dan akan dilakukan segera gelar perkara dengan mengundang Dinas Pertambangan Provinsi untuk berkoordinasi mengenai sanksi lebih lanjut.

“Perkara ini akan dikoordinasikan dengan dinas terkait tentang pemberian sanksi administrasi,” pungkasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: EmasKetapang

Recent Posts

Data Januari – Mei 2024, 15 Tersangka Narkoba di Kapuas Hulu Didominasi Anak Muda

KalbarOnline, Putussibau - Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kapuas Hulu, IPTU Jamali mengungkapkan, bahwa pihaknya…

2 hours ago

Wakili Bupati, Absalon Buka Sosialisasi dan Rakor Persiapan Pilkada Serentak 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati, Staf Ahli Bupati Ketapang bidang Kemasyarakatan dan SDM, Absalon membuka…

3 hours ago

Terbang ke Jakarta, Sekda Kapuas Hulu Rapat Bersama Dirjen Kemendagri, Bahas Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa

KalbarOnline, Jakarta - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini menghadiri rapat koordinasi dan konsultasi…

3 hours ago

Pj Gubernur Harisson Ajak Pemuda Ambil Bagian Turunkan Angka Stunting Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson mengapresiasi niat baik dan usaha dari para…

3 hours ago

Pj Gubernur Harisson Pimpin Rapat Gerakan Orang Tua Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson memimpin rapat Gerakan Orang Tua…

3 hours ago

Pj Wali Kota Imbau Sekolah Gelar Acara Perpisahan Secara Sederhana

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengimbau sekolah-sekolah khususnya SD dan SMP…

3 hours ago