Categories: Kubu Raya

Pandai Membaca Quran, Bupati Rusman Ali : Jangan Hanya KTP Islam Tapi Tak Bisa Mengaji

KalbarOnline, Kubu Raya – Bupati Kubu Raya, Rusman Ali menegaskan pentingnya pendidikan budi pekerti berbasis agama. Namun idealnya budi pekerti harus diajarkan sejak usia dini. Karena itu, ia berharap program muatan lokal keagamaan yang dibuatnya sejak awal memimpin Kabupaten Kubu Raya dapat terus berlanjut.

“Hidup ini hanya jembatan untuk menuju ke suatu tempat. Begitu sampai itulah akhirnya. Itulah kehidupan kita di dunia, hanya sementara. Tapi ujiannya sangat besar. Untuk itu saya minta agar didik anak-anak kita, ajarkan budi pekerti,” ujar Rusman Ali saat membuka pelatihan baca Quran metode Wafa bagi guru agama dan Taman Pendidikan Alquran se-Kabupaten Kubu Raya di Dangau Resort Kubu Raya, belum lama ini.

Rusman Ali menuturkan program muatan lokal keagamaan diantaranya mewajibkan setiap siswa memulai kegiatan belajar di sekolah dengan mendoakan orang tua serta membaca doa-doa lainnya. Setelah itu menghapalkan surah-surah pendek dan dilanjutkan dengan mengaji.

Rusman Ali juga mengungkapkan aturan dimana setiap siswa muslim yang akan melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama dipersyaratkan untuk bisa membaca Al-Quran.

“Dari awal ini sudah kita sosialisasikan. Jangan sampai ber-KTP Islam tapi tidak bisa mengaji. Jadi kalau kita pandai mengaji, insya Allah disuruh membaca Quran bisa, disuruh menjadi imam juga bisa. Dan ini perlu dipelajari dari kecil,” tuturnya.

Rusman Ali mengapresiasi kegiatan pelatihan baca Quran metode Wafa yang diinisiasi Lembaga Cahaya Khatulistiwa Kabupaten Kubu Raya. Menurutnya, program tersebut berkorelasi langsung dengan upaya pembentukan pribadi anak-anak yang berakhlakul karimah melalui pengajaran agama.

“Biar berakhlakul karimah. Kalau orang diajarkan agama, insya Allah kehidupannya diridhai Allah Taala,” ujarnya.

Lebih jauh Rusman Ali menuturkan pelatihan Quran metode Wafa juga strategis dalam mendorong munculnya inovasi. Khususnya dalam hal metodologi pembelajaran Al-Quran. Melalui cara inovatif ini, diharapkan mereka yang belum lancar membaca Quran dapat memahaminya dalam waktu singkat.

“Anak-anak kita ini orang yang baru tumbuh. Yang perlu ilmu yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga perlu diberi motivasi agar berinovasi. Salah satunya adalah metode Wafa supaya orang yang mengaji terbata-bata bisa cepat menguasai. Bagaimana ditanamkan agar anak senang dengan Al-Quran dan membudaya bagi dirinya sendiri,” tukas Rusman Ali.

Sementara Ketua Lembaga Cahaya Khatulistiwa Kubu Raya, Muhammad Amri, mengatakan pihaknya sudah sekitar tiga tahun menerapkan metode Wafa di Kabupaten Kubu Raya. Menurut dia, metode Wafa adalah pelatihan tentang upaya mengenalkan Quran dengan cara yang mudah. Ia mengungkapkan di Kabupaten Kubu Raya, metode ini telah diterapkan sepenuhnya di SD Islam Terpadu Al Karima yang dinaungi Lembaga Cahaya Khatulistiwa.

“Kita berkeinginan agar metode yang inovatif ini ke depannya dapat diterapkan juga di semua Taman Pendidikan Quran yang ada di Kubu Raya,” ujarnya.

Menurut Amri, pembelajaran Quran saat ini perlu mengadaptasi perkembangan zaman. Dirinya menilai metode pengajaran Quran perlu dilakukan dengan pendekatan yang lebih mudah diterima generasi milenial.

“Saya sudah survey di beberapa tempat. Ternyata ada yang masih menggunakan metode lama tahun 80-an. Untuk generasi milenial zaman now, tampaknya lebih tepat mengajarkan anak sesuai dengan zamannya,” jelasnya. (ian/rio)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Danau Empangau: Permata Tersembunyi di Bunut Hilir

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Danau Empangau, yang terletak di Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu,…

7 hours ago

Mengabadikan Keindahan Alam di Bukit Penjamur: Destinasi Sunrise dan Sunset Terbaik di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kalimantan - Bukit Penjamur, sebuah spot menakjubkan untuk menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam,…

7 hours ago

Bejat! Delapan Pria di Suhaid Setubuhi Gadis 15 Tahun Secara Bergiliran

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Delapan pria di Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat melakukan…

7 hours ago

Kasus Perdagangan 109 Kilogram Sisik Trenggiling Mulai Sidang

KalbarOnline, Mempawah - Pengadilan Negeri Mempawah menggelar sidang perdana perkara perdagangan sisik trenggiling sebanyak 109,54…

7 hours ago

Bapaslon Muda-Suyanto Mundur dari Jalur Perseorangan

KalbarOnline, Pontianak - Bakal pasangan calon (bapaslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat tahun 2024,…

7 hours ago

Wabup Wahyudi Minta Dinas Terkait Proaktif Wujudkan Kapuas Hulu Layak Anak

KalbarOnline, Putussibau - Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat membuka secara resmi rapat koordinasi kabupaten…

10 hours ago