Categories: Pontianak

Dukung Gubernur Non-Aktifkan M Zeet, Subhan Noviar: Memangnye Mau Jadi Sekda Seumur Hidup

KalbarOnline, Pontianak – Polemik yang berkelanjutan antara Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Sekda definitif, M Zeet Hamdy Assovie kian memanas. Hal ini Sutarmidji sebagai Gubernur Kalbar bersikukuh dengan keputusannya mengusulkan penonaktifan Sekda. Ini dilakukan lantaran orang nomor satu di Kalbar ini menilai kredibilitas M Zeet.

“Kan banyak rentetan. Dari pengusulan surat dari Pak Gubernur ke Pemerintah Pusat untuk pemberhentian Sekda. Dia (M Zeet) juga tak akomodir visi misi dan program Kalbar Baru saat penyusunan perubahan APBD,” ujar Jenderal Relawan Midji-Norsan, Subhan Noviar.

Subhan juga menilai M Zeet selaku ASN pada masa Pilkada kemarin tidak dalam posisi netral.

“Kan dia menyatakan sikap tak menginginkan Pak Sutarmidji menang sampai-sampai mengatakan tak mau kerja sama dengan Pak Sutarmidji apabila terpilih jadi Gubernur,” beber Subhan yang juga merupakan Calon Legislatif DPR-RI dari Partai Golkar dapil Kalbar 1.

Jadi, lanjut Subhan, wajar apabila Sutarmidji tidak percaya kinerja M Zeet di masa pemerintahannya.

“Kan pemimpin harus percaya dengan para pembantunya, karena itu penting dan sangat berkaitan erat dengan kredibilitas Gubernur. Selain itu untuk pencapaian-pencapaian visi misi dan program yang sudah dijanjikan ke masyarakat Kalbar,” tukasnya.

Jika tak dapat menerima keputusan Gubernur Kalbar, ditegaskan Subhan, M Zeet dapat melakukan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), sebab kata dia, sesuai dengan Undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang kepegawaian yakni penyelesaian sengketa di bidang kepegawaian dilakukan melalui Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).

“Selain itukan jelas, kalau kita tarik Pasal 117 tentang ASN. Memangnye die mau jadi Sekda seumur hidup. Kecuali kinerja yang selama ini dilakukan jelas, inikan tak jelas. Sebagai Ketua TAPD dia (M Zeet) membiarkan APBD defisit sampai Rp691 miliar artinya 12 persen, aturannya kan jelas, defisit itu yang dibolehkan hanya 3 persen, artinya kan tak bertanggung jawab. Saya nilai apa yang dilakukan Pak Sutarmidji sudah tepat, tentu kami sangat mendukung,” imbuhnya.

Sekali lagi ia meminta M Zeet memahami posisi dan kedudukannya sebagai pembantu Gubernur.

“Semestinya dia tak merasa di atas Gubernur, dia kan pembantu Gubernur. Bukannya menunjukkan sikap kooperatif tapi malah sebaliknya, bicara di media. Saya nilai itu sangat fatal, sampai mengatakan Gubernur berbohong, inikan sudah melanggar etika,” tuturnya.

“Yang pasti masyarakat menilai M Zeet sudah tak layak jadi Sekda,” tandasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Polda Kalbar Berantas Judi Mesin di Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Koalisi masyarakat sipil Ketapang anti maksiat meminta Polda Kalbar untuk turun tangan…

6 hours ago

Aktivitas Judi Mesin Jackpot Resahkan Warga Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Lokasi diduga tempat perjudian di Kabupaten Ketapang menjamur bak musim penghujan. Saat…

6 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Syamsul Islami Sampaikan Beberapa Arahan

KalbarOnline, Ketapang - Plh Sekda yang juga Asisten Sekda bidang Ekbang Pemkab Ketapang, Syamsul Islami…

6 hours ago

Kompak, Bupati Dan Wakil Bupati Hadiri Syukuran Pindah Kantor BKPSDM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan bersama wakilnya Farhan, kompak menghadiri ramah tamah dan…

6 hours ago

Pj Bupati Romi Wijaya Sampaikan Capaian Nilai MCP Kayong Utara 2023

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menyampaikan bahwa pencapaian nilai Monitoring Center…

9 hours ago

Berkedok Cafe, Warga Kedamin Hulu Tolak dan Minta Cabut Izin THM

KalbarOnline, Putussibau - Warga di RT 015/RW 005 Kedamin Hulu, Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau…

9 hours ago