Categories: Nasional

Dinilai Lecehkan Budaya Minang, Pemuda Ini Kritik Sophia Latjuba

Kritik pihak yang memodernisasi Baju Adat Minang

KalbarOnline, Nasional – Baju adat yang dipakai oleh artis Sophia Latjuba pada acara peringatan 29 tahun berkarya Anne Avantie desainer kondang Indonesia mengundang kritik, Minggu (1/4).

Dan merupakan sebuah penghinaan terhadap masyarakat Minangkabau, baju ini mengundang banyak respon dari warga Minang di akun Instagram.

Sangat melecehkan adat minang, karena pada dasarnya baju Minang itu atau baju Suntiang memiliki filosofi yang melekat padanya.

“Namun berbeda hal yang dikenakan oleh Sophia Latjuba pada malam kegiatan itu,” ujar Rizki Priandi pemuda asli Minang ini.

Dengan atas kepala mengenakan Suntiang khas pengantin Minang namun pada baju terbuka pada bagian dada yang memperlihatkan sebagian tubuhnya.

“Baju Minang tidak ada yang seperti itu, mau bilang perkembangan zaman, salah sekali kalau perkembangan zaman harus dimodif dengan pamer aurat. Baju perempuan Minang yang kekhasannya adalah baju “kurung” memiliki makna bahwa wanita Minang itu akan selalu terkurung oleh adat dan agama, bukan berarti wanita Minang akan kolot kalau tidak membuka auratnya. Kalau mau pakai baju seksi silahkan, tapi jangan ditenggerkan Suntiang yang seolah-olah baju yang dikenakan itu adalah baju Minang kekinian,” tukas Rizki yang merupakan mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro Semarang.

Dirinya juga meyakini warga Minang yang mengerti soal ini pasti tersinggung dengan modifikasi yang sangat tidak pantas, hal ini tidak sekali saja terjadi sudah berulang kali, baju Minang diporak-porandakan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

“Saya meminta kepada Otoritas Lembaga Budaya Alam Minangkabau yang ada di Padang, Sumatera Barat perlu memberikan teguran kepada para model dan desainer yang memakai baju Minang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan Minang,” tegasnya.

Globalisasi memang ini dampaknya, namun sebagai pemuda Minang dirinya mengajak masyarakat untuk memfilter terhadap apa-apa yang harus dijadikan contoh.

“Dalam buku mata angin ranah Minang karya Aanita Daniel sebuah novel fiksi yang juga menceritakan bagaimana seorang wanita Minang itu berpakaian. Bacalah itu buku karya orang Minang yang mengerti betul soal kultur adatnya,” tutup Rizki Priandi. (MHZ)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Ani Sofian Tegaskan Dirinya Tak Miliki Akun Facebook, Warga Diminta Waspada Penipuan

KalbarOnline, Pontianak - Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak…

18 hours ago

PSSI Pontianak Kenalkan Sepak Bola Putri di Popda Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Kepengurusan Asosiasi PSSI Kota Pontianak mencoba mengenalkan olahraga sepak bola kepada pelajar…

19 hours ago

BKKBN Launching Sekolah Lansia di Kalbar, Pintauli: Lansia Mesti Berkualitas

KalbarOnline, Pontianak - Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat meluncurkan Sekolah Lansia Tahun 2024 di 14…

19 hours ago

Warga Sungai Duri Ditemukan Tewas Usai Dua Hari Pencarian

KalbarOnline, Bengkayang - Seorang pria bernama Lay Nam Ng (58 tahun), warga Dusun Cahaya Selatan,…

2 days ago

Ani Sofian Apresiasi Bank Kalbar Dukung Pembangunan di Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)…

2 days ago

Cari Duit Untuk Judi Online, Pasangan Sejoli Ini Malah Mencuri di Swalayan

KalbarOnline, Kubu Raya - Demi mendapatkan uang untuk bermain judi online, pasangan siri di Pontianak…

2 days ago