Categories: Sekadau

Buat Resah Masyarakat, Polisi ‘Take Down’ Akun Komunitas Gay Sekadau

Kapolres: Intel sudah lakukan penyelidikan

KalbarOnline, Sekadau – Kepolisian Resort Sekadau tidak tutup mata terkait ulah komunitas Gay Sekadau yang meresahkan masyarakat. Langkah penutupan akun (take down) pun dilakukan agar masalah tersebut tidak melebar.

“Kita mau coba tutup akunnya,” tegas AKBP Anggon Salazar Tarmizi SIK, Kapolres Sekadau kepada sejumlah wartawan usai pelaksanaan gelar upacara ops Mantap Praja di Mapolres Sekadau, akhir pekan kemarin.

Langkah penutupan akun tersebut, dilakukan untuk mengurangi keresahan masyarakat, terutama para orang tua. Sebab tidak menutup kemungkinan prilaku seksual menyimpang itu bisa dicontoh oleh remaja Sekadau lainnya.

Selain melakukan langkah penutupan akun, polisi juga melakukan penyelidikan para anggota komunitas itu. Polisi akan bertindak tegas jika memang ada pelanggaran hukum.

“Intel sudah melakukan penyelidikan,” tukas Kapolres.

Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir, masyarakat Sekadau diresahkan dengan aksi komunitas Gay Sekadau yang memajang foto ‘seronok’ di akun facebook Gay Sekadau-Gay. Ada foto orang telanjang bulat dan hanya menutupi kemaluannya dengan selembar daun.

Saat ini, akun tersebut sudah tidak bisa dibuka lagi. Kemungkinan besar sudah dilakukan proses take down oleh pihak kepolisian.

Informasi yang didapat, anggota atau komunitas mereka tersebar di beberapa kecamatan di Sekadau. Salah satunya diduga di daerah Belitang.

Ketua Umum Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Sekadau, Trino Junaidi meyakini komunitas Gay atau LGBT lumayan banyak di Sekadau.

“Di Kecamatan Sekadau Hilir ini juga ada,” kata Trino.

Meski relatif menyembunyikan prilakunya, lanjut Trino, identitas mereka masih bisa dilihat dari sisi penampilan.

“Karena itu, perhatikan pertumbuhan dan perkembangan orang terdekat kita, agar kita tidak terjebak,” pesannya mengingatkan.

Trino menegaskan, LGBT adalah penyakit fisikologi dimana orang tersebut tidak menerima kodratnya. Selain itu, penyakit ini bisa diakibatkan kurangnya iman.

“Ini menjadi PR kita bersama bagaimana mengatasinya. Pemerintah bersama aparat terkait, termasuk juga Ormas kepemudaan perlu melakukan sosialisasi tentang dampak buruk LGBT,” tandas Trino. (Mus)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

1.085 Atlet Pelajar Siap Berlaga di Popda Kota Pontianak 2024

KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak 1.085 atlet pelajar SMP dan SMA se-Kota Pontianak siap berlaga pada…

17 mins ago

Bingkisan Kebahagiaan PLN untuk Warga Kalsel yang Membutuhkan

KalbarOnline.com – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran…

1 hour ago

Dekranasda Kalbar Dukung Gallery Rika Ayub Design Turut Majukan Fashion Wastra Khas Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat, Windy…

4 hours ago

Pentingnya Imunisasi Untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak

KalbarOnline, Pontianak - Setiap orang memiliki imunitas yang berbeda, sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit…

4 hours ago

Pemkab Kayong Utara Matangkan Persiapan Rakor Pengendalian Inflasi Berikutnya

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Minggu…

4 hours ago

Pemkot Pontianak Dorong Posyandu Naik Kelas

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah berencana untuk mendorong posyandu agar dapat naik…

5 hours ago