Sepanjang 2017 Polda Kalbar Tangani 524 Kasus Narkoba, Berikut Rinciannya

KalbarOnline, Pontianak – Sepanjang tahun 2017 Polda Kalbar berhasil menyelesaikan sebanyak 4.263 kasus, dibandingkan dengan tahun 2016 lalu, kasus yang diselesaikan naik sebanyak 3.17% hal ini disampaikan oleh Kapolda Kalbar, Irjen Pol Drs Didi Haryono SH., MH, dalam press release akhir tahun, Minggu (31/12) malam.

Melihat data tersebut menunjukan bahwa situasi kamtibmas Kalbar semakin aman, dengan menurunnya angka gangguan kamtibmas. Strategi operasional yang dilaksanakan Polda Kalbar dengan Proactive Policing berjalan efektif dan tepat.

Dengan rincian narkoba yang diamankan yakni Ganja sebanyak 7.62 gram, Ekstasi 16.778 butir, Shabu 37.3531 gram, Happyfive 4.671 buutir, dan minuman alkohol 369.100 mili.

Pada tahun 2017 ini Polda Kalbar berhasil merekrut sebanyak 319 personil yang terdiri dari Brigadir sebanyak 296, Akpol 8, SIPSS 1, dan Tamtama 14 personil.

Sementara untuk kasus narkoba, pada tahun 2017 ini Polda Kalbar berhasil menyelesaikan 524 kasus dibanding dengan tahun lalu jumlah ini menurun 4.4% dari 548 kasus yang diselesaikan.

Dengan rincian narkoba yang diamankan yakni Ganja sebanyak 7.62 gram, Ekstasi 16.778 butir, Shabu 37.3531 gram, Happyfive 4.671 buutir, dan minuman alkohol 369.100 mili.

Dalam bidang pembinaan Polda Kalbar juga memberikan sanksi bagi anggotanya yang melanggar, yakni sebanyak 895 sanksi telah diberikan, angka ini naik 3% dari tahun 2016.

Hal ini menunjukan Polda Kalbar yang tegas, konsisten, dan tidak ada toleransi dalam membina anggotanya.

Tidak hanya dalam bidang penindakan hukum, Polda Kalbar terus berinovasi dalan meningkatkan pelayanan untuk masyarakat yakni dengan dibuatnya perpustakaan terapung oleh Dit Pol Air, Kampung Tertib Lalu Lintas yang pertama di Indonesia oleh Dit Lantas, dan Creative Break Through lainnya di jajaran.

Selain itu, ada dua kasus yang menonjol yang berhasil diungkap jajaran Ditreskrimum yaitu penangkapan 2 tersangka teroris dan penangkapan 79 pelaku kejahatan jalanan di penghujung tahun 2017. (Ian/Humas Polda Kalbar)