Categories: Ketapang

BGA Group Komitmen Lestarikan Lingkungan, Ini Klarifikasi Kades Sungai Kelik Soal Isu Kuburan Digusur

Ejar Suandi: Kalau ada berita kuburan digusur itu tidak benar

KalbarOnline, Ketapang – Sudah menjadi suatu kewajiban bagi suatu perusahaan untuk berkomitmen mengelola dan melestarikan lingkungan di sekitar perusahaan demi keberlangsungan usahanya.

Komitmen perusahaan tersebut dituangkan dalam kebijakan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (LK3) yang merupakan kepatuhan terhadap peraturan Perundang-undangan.

Upaya pencegahan terhadap pencemaran dan pelestarian lingkungan dengan semangat melakukan perbaikan secara terus menerus itu nyata dilakukan oleh PT Ladang Sawit Mas (BGA Group), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini beberapa waktu lalu telah melakukan pemugaran terhadap komplek pemakaman kuno milik leluhur masyarakat Dusun Tanah Merah di Desa Sungai Kelik, Kecamantan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang.

Pemugaran kembali komplek pemakaman dengan merawat serta mendirikan pagar sebagai batas antara komplek pemakaman dan lokasi pabrik milik PT Ladang Sawit Mas merupakan wujud komitmen perusahaan dalam pelestarian lingkungan.

Namun, sebuah perubahan yang terjadi di masyarakat tentunya akan mendapat berbagai tanggapan, baik positif maupun negatif tentu tak terlepas dari pemahaman masyarakat itu sendiri sebagai penerima manfaatnya.

Seperti halnya terhadap perubahan yang telah dilakukan oleh PT Ladang Sawit Mas (LSM), namun Kepala Desa Sungai Kelik telah menegaskan terkait tudingan salah seorang warga yang mengisukan mengenai komplek pemakaman didekat lokasi PT LSM yang sudah dipugar dan dirawat tersebut.

“Kalau ada berita yang mengatakan adanya kuburan tersebut digusur itu tidaklah benar, karena sepengetahuan saya, memang siapa yang berani merusak kuburan,” ucap Ejar Suandi kepada KalbarOnline saat bertandang ke kantornya, Rabu (27/12).

“Karena yang tidak boleh dirusak ialah kuburan, malah pihak perusahaan melakukan hal sebaliknya, menjaga dan merawat kuburan tersebut sampai saat ini,” jelasnya.

Senada dengan Kepala Desa, Saprul yang merupakan mantan Kepala Desa Sungai Kelik periode lalu juga membantah isu yang dihembuskan salah seorang warga, menurutnya masalah kuburan ini hal yang sensitif karena menyangkut norma-norma masyarakat sebagai pewaris yang bertempat tinggal wilayah tersebut.

“Terkait ada yang mengatakan kuburan tersebut digusur itu tidaklah benar, karena yang mengatakan bukanlah orang asli wilayah ini dan tentu tidak mengetahui secara pasti mengenai daerah ini,” tegas Saprul. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

3 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

7 hours ago

Pria di Pontianak Ditangkap Polisi Usai Rampas Kalung Emas Seorang Wanita

KalbarOnline, Pontianak - Seorang pria berinisial Ib (48 tahun) di Pontianak ditangkap Tim Macan Unit…

7 hours ago

Polres Kubu Raya Ungkap 16 Kasus Kekerasan Anak Selama 2024

KalbarOnline, Kubu Raya - Satreskrim Polres Kubu Raya mengungkapkan selama 2024, terhitung dari Januari hingga…

8 hours ago

Polisi dan BP2MI Gagalkan Pemberangkatan 8 Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia

KalbarOnline, Kubu Raya - Polres Kubu Raya dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kalbar…

9 hours ago

Mulai 1 Juli 2024, Lapangan Sepak Bola Keboen Sajoek Akan Direnovasi

KalbarOnline.com – Angin segar sekaligus kabar baik bagi warga Kota Pontianak khususnya para pencinta sepak…

23 hours ago