Categories: Sekadau

Tradisi Robo-robo, Satukan Persatuan Umat

Robo-robo juga Digelar di Bumi Lawang Kuari

KalbarOnline, Sekadau – Tradisi robo-robo juga digelar oleh masyarakat Kabupaten Sekadau. Tradisi tahunan tersebut dilakukan di sejumlah kampung, seperti di Sungai Bara’, Desa Mungguk, Desa Tanjung dan Semabi, Kecamatan Sekadau Hilir.

Salah seorang penyelenggara tradisi robo-robo di Sungai Bara’, Desa Mungguk, Anjang menuturkan bahwa robo-robo merupakan tradisi yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.

“Memasuki bulan safar, sesuai kalender Islam, biasanya masyarakat melakukan tradisi robo-robo,” ujarnya.

Tradisi Robo-robo, Satukan Persatuan Umat (Foto: Mus)

Ia juga mengatakan bahwa tradisi robo-robo memiliki nilai dan makna tersendiri. Ia mengatakan, adanya kebersamaan, kekeluargaan, silaturahmi dan lebih penting mempersatukan umat dalam meningkatkan marwah budaya Melayu di Bumi Lawang Kuari sehingga lebih beradab dan bertata krama.

Selain itu, kata dia, kampung Sungai Bara’ merupakan daerah yang penting dalam sejarah Kerajaan Kusuma Negara Sekadau. Menurutnya, disitulah peradaban Islam di Kerajaan Sekadau berkembang pesat.

“Hingga kini adat dan tradisi masih dipegang teguh oleh masyarakat, karena sudah dilakukan sejak dulu oleh nenak moyang,” ucapnya.

Sementara itu, robo-robo juga digelar di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir. Masyarakat yang berada di wilayah Delta yang berada diantara Sungai Sekadau dan Kapuas itu juga menggelar rangkaian acara peringatan hari budaya robo-robo dan tolak bala.

“Ini rutin setiap tahun dilakukan masyarakat, Alhamdulillah sudah dilakukan. Masyarakat berkumpul, membaccakan doa, setelah itu menyantap makanan khas Melayu secara bersama-sama,” jelas Kades Tanjung, Syamsudin.

Bahkan, kata Syamsudin, ratusan masyarakat mengikuti tradisi tersebut khususnya di Tanjung. Ia mengungkapkan, secara budaya sebelum dimulainya robo-robo masyarakat sudah diberitahu dua hari sebelum robo-robo itu dimulai.

“Masyarakat diwajibkan membawa makanan pada acara itu. Satu kepala keluarga biasanya membawa dua talam makanan, kemudian makanan dikumpulkan lalu dimakan bersama,” tandasnya. (Mus)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

3 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

7 hours ago

Pria di Pontianak Ditangkap Polisi Usai Rampas Kalung Emas Seorang Wanita

KalbarOnline, Pontianak - Seorang pria berinisial Ib (48 tahun) di Pontianak ditangkap Tim Macan Unit…

7 hours ago

Polres Kubu Raya Ungkap 16 Kasus Kekerasan Anak Selama 2024

KalbarOnline, Kubu Raya - Satreskrim Polres Kubu Raya mengungkapkan selama 2024, terhitung dari Januari hingga…

8 hours ago

Polisi dan BP2MI Gagalkan Pemberangkatan 8 Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia

KalbarOnline, Kubu Raya - Polres Kubu Raya dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kalbar…

9 hours ago

Mulai 1 Juli 2024, Lapangan Sepak Bola Keboen Sajoek Akan Direnovasi

KalbarOnline.com – Angin segar sekaligus kabar baik bagi warga Kota Pontianak khususnya para pencinta sepak…

23 hours ago