KalbarOnline, Kapuas Hulu – Keluhan petani lada di perbatasan mengenai harga pupu yang terbilang mahal, menjadi atensi serius Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir.
Ia menyatakan pupuk lada di Indonesia memang kualitasnya sangat berbeda dengan pupuk Malaysia.
“Kalau kualitas pupuk dari Malaysia sudah bagus, tentu harganya juga berbeda dengan pupuk dari Indonesia sendiri. Jadi kita juga bisa memaklumi kalau harga pupuk dari Malaysia jadi mahal,” ujarnya.
Bupati meminta supaya petani lada membuat kelompok tani (Poktan), sehingga dapat membuat proposal supaya keluhan petani lada itu bisa diatasi pemerintah.
“Kalau sudah ada proposal minta bantuan pupuk dari kelompok tani lada, maka kita Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu akan bantu untuk pupuk subsidi, sehingga serius mengembangkan potensi lada di perbatasan,” tuturnya
Terlebih lagi, lanjutnya, salah satu program Menteri Pertanian, agar masyarakat tidak lagi membeli lada ke Malaysia, namun lada yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan Indonesia.
“Saya pikir pemerintah kita sudah cukup serius di bidang pertanian, asalkan petani juga serius mengembangkannya dengan baik di perbatasan,” tandasnya. (Haq)
KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengimbau sekolah-sekolah khususnya SD dan SMP…
KalbarOnline, Pontianak - Menentukan olahraga atau aktivitas fisik untuk lanjut usia (lansia) tidak dapat disamakan…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengikuti Rapat Koordinasi Perkembangan Inflasi Daerah yang…
KalbarOnline, Pontianak - Usai melaksanakan launching Program Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) Kalimantan Barat di…
KalbarOnline, Kubu Raya - Sebagai strategi dan upaya Provinsi Kalimantan Barat dalam menurunkan angka prevalensi…
KalbarOnline, Pontianak - Bertempat di Aula Kantor Disperindag ESDM Provinsi Kalimantan Barat, Penjabat (Pj) Ketua…
Leave a Comment