Categories: Pontianak

Pemkot Larang Usaha Menengah Atas Gunakan LPG 3kg

Haryadi: Untuk Optimalkan Penyaluran LPG 3Kg

KalbarOnline, Pontianak – Ketersediaan LPG bersubsidi belakangan terakhir diinformasikan mengalami kelangkaan. Meski tidak ada pengurangan pasokan dari Pertamina dan kelangkaan hanya terjadi di beberapa daerah namun hal ini menjadi atensi serius dari Pertamina dan pemerintah.

Sebagai upaya mengoptimalkan penyaluran LPG 3 kilo gram (Kg) kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pontianak, megeluarkan edaran terkait penggunaan LPG Tabung 3 Kg bagi pelaku usaha.

Press conference terkait edaran terkait penggunaan LPG melon ini dilakukan bersama-sama dengan Marketing Branch Manager Pertamina Kalbar Kalteng, Teuku Johan Miftah dan Ketua DPC Hiswana Migas Pontianak Hendra Salam.

Sebelumnya Kepala Disperindagkop-UKM Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo mengaku pihaknya sudah memberikan himbauan kepada seluruh pelaku usaha rumah makan dan restoran.

“Surat edaran berisikan larangan penggunaan LPG 3 Kg bagi jenis usaha di luar kategori usaha mikro. Jika ada pelaku usaha menengah keatas seperti rumah makan, restoran yang masih menggunakan LPG 3 Kg maka izin usahanya akan dicabut,” ungkapnya.

Sosialisasi secara perdana, lanjut Haryadi, sudah dilakukan di SPBU Kota Baru milik Ketua DPC Hiswana Migas Pontianak Hendra Salam.

Ia juga menyatakan bahwa langkah ini ditempuh dalam rangka menertibkan penggunaan LPG 3 Kg khususnya yang selama ini masih digunakan oleh usaha kelas menengah ke atas.

Hal tersebut menurutnya berpengaruh terhadap ketersediaan LPG 3 Kg yang seharusnya fokus disalurkan kepada masyarakat miskin dan usaha mikro, sebagaimana yang tertuang di dalam Peraturan Presiden RI No.104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg.

Usaha mikro sendiri merupakan kategori usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan paling tinggi Rp300 juta.

“Surat edaran ini akan kami sebarkan kepada seluruh pelaku usaha yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar yang sudah selayaknya menggunakan LPG Non Subsidi. Apabila setelah tersosialisasi masih ada pelaku usaha yang tidak mengindahkan edaran ini, kami akan beri sanksi bahkan hingga pencabutan izin usaha,” tegasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment

Recent Posts

Bupati Kapuas Hulu Kunker ke Hulu Gurung, Buka Layanan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan melaksanakan kunjungan kerja selama dua hari…

13 hours ago

10 Tahun Reforma Agraria Lampaui Target, Menteri AHY: On the Right Track!

KalbarOnline, Denpasar - Perjalanan reforma agraria telah mencapai 10 tahun. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala…

13 hours ago

DAK Kabupaten Kapuas Hulu 2024 Rp 89 M

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK)…

16 hours ago

Sekda Kapuas Hulu Hadiri Reforma  Agraria Summit 2024 di Bali

KalbarOnline, Bali - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini menghadiri pertemuan Reforma Agraria Summit…

16 hours ago

Honda ADV 160: Pilihan Motor Petualang Tangguh dengan Mesin 160 cc

KalbarOnline - Honda ADV 160 menjadi pilihan menarik bagi para pecinta skuter di Indonesia. Dikenal…

18 hours ago

Honda PCX160: Motor Mewah dengan Performa Tangguh di Indonesia

KalbarOnline - Honda PCX160 kini hadir di Indonesia dengan pilihan mesin petrol yang menawarkan performa…

18 hours ago