Categories: Sintang

Dewan Sintang Sebut Proses Rekrutmen GGD Yang Akhirnya Menimbulkan Polemik

Jeffray: Rekrutmen GGD dirasa merugikan tenaga pendidik di daerah itu yang jadi polemik

KalbarOnline, Sintang – Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward menjelaskan bahwa Guru Garis Depan (GGD) merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dimana pemerintah daerah hanya sebagai penerima program tersebut.

Meski demikian, dirinya tak menampik bahwa polemik yang muncul merupakan proses dari rekrutmen GGD yang dirasa merugikan tenaga pendidik atau sarjana yang ada di daerah seperti di Kalbar, khususnya Kabupaten Sintang.

Syarat-syarat GGD tidak berpihak kepada tenaga didik (putera-puteri) di daerah.

Sehingga memang akhirnya yang diterima dalam program GGD di Kabupaten Sintang ini adalah masyarakat dari luar Kalimantan Barat.

“Persyaratannya sangat berat, terutama bagi guru-guru atau pencari kerja dari Sintang, makanya (rekrutmen) ini kemudian menjadi polemik,” tukasnya.

Padahal tenaga guru honorer yang ada di Sintang ini sangat banyak tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti rekrutmen. Oleh karena itu, menurutnya hal ini perlu dievaluasi.

“Dari massa aksi penolakan GGD meminta kalau tidak bisa dievaluasi mereka minta jangan diteruskan karena tidak ada manfaatnya bagi tenaga pengajar di Kabupaten Sintang, bahkan mereka minta dalam satu minggu GGD dipulangkan jika pemerintah pusat tidak peduli apa yang menjadi aspirasi mereka,” ungkapnya.

Pihaknya dan Kabupaten Sintang memang tidak bisa semena-mena memutuskan untuk memulangkan GGD.

Ini perlu menjadi evaluasi untuk meminta kepada pemda agar mengambil langkah terbaik dalam menyikapi hal ini agar disampaikan kepada provinsi maupun pusat.

“Apalagi masih banyak tenaga honorer yang di daerah sampai hari ini belum diangkat. Ini harusnya jadi perhatian. Bayangkan mereka mengajar dengan gaji 400-500 ribu sebulan dan betah sampai belasan tahun, sementara GGD belum mengajar sudah ada yang mengundurkan diri,” paparnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa terkait penyampaian aspirasi bisa dilaksanakan atau tidak. Namun ia mengimbau masyarakat agar GGD yang sudah ditempatkan sesuai dengan tempatnya bertugas tetap melakukan apa yang menjadi tugas mereka.

“Saya menilai mereka bisa beradaptasi dengan baik, di pandangan masyarakat tentu tidak akan ada penolakan dari masyarakat. Namun memang karena ada GGD yang mengundurkan diri juga sempat membuat masyarakat menganggap merek ini tidak siap ditempatkan,” tandasnya. (Sg)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

3 hours ago

Hari Buruh, Kapolri Komitmen Lindungi dan Kawal Hak Buruh

KalbarOnline, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pengamanan peringatan aksi Hari Buruh…

3 hours ago

Sekda Kapuas Hulu Buka Bimbingan Manasik Haji Tahun 2024 di Masjid Al-Ikhlas

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka Acara Bimbingan Manasik Haji…

3 hours ago

Akhiri Masa Tugas, Pj Wali Kota Ani Sofian Ajak ASN Teladani Jejak Mulyadi

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengajak ASN di lingkup Pemerintah Kota…

4 hours ago

Status Kepemilikan Gedung Perbasi Resmi Kembali ke Pemkot Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Kejelasan status pengelolaan Gedung Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Kota Pontianak di Jalan…

5 hours ago

Hardiknas Momentum Dorong Peningkatan Kualitas SDM

KalbarOnline, Pontianak – Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dimaknai Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian…

5 hours ago