Categories: Sintang

Hadiri Gawai Dayak, Dewan Dorong Pelestarian Adat dan Budaya

KalbarOnline, Sintang – Ketua DPRD Kabupaten Sintang  yang juga Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang Jefray Edward bersama anggota DPRD lainnya juga ikut menghadiri gawai Pegawe Nyelapat Taun Ngangkat Budaya Sekubang di Balai Betugong Dusun Telabang Buai Desa Bernayau Kecamatan Sepauk pada Rabu, (31 Mei 2017).

Pihaknya selaku pribadi, DAD dan wakil rakyat menyambut baik kegiatan gawai sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen padi selama setahun berladang. Sekaligus sebagai wadah pelestarian adat-istiadat dan seni budaya lokal.

Politisi PDI Perjuangan ini menilai masyrakat Dayak Sekubang masih kuat menghargai adat istiadat yang ada dengan tata cara adat yang masih dilaksanakan meskipun tidak sedetail seperti jaman dahulu.

“adat istiadat dan seni budaya harus terus dilestarikan dan diturunkan kepada generasi muda agar tidak punah. Adat dan seni budaya ini menyatakan identitas kita selaku masyarakat suku dayak,” kata Jeffray.

Saat ini kata Jeffray manajemen adat-istiadat juga sudah diadaptasikan dengan perkembangan jaman tanpa mengurangi makna. Saat ini Dewan Adat Dayak Kecamatan dan Desa semuanya sudah satu komando dibawah satu DAD Kabupaten Sintang.

“Tumenggung juga dipilih masyarakat setempat, kami tinggal mengeluarkan surat keputusannya. Maka pilih tumenggung yang mampu menyelesaikan persoalan hukum adat dengan baik,” pinta Jefray Edward.

Anggtota DPRD Sintang, K. Daniel Banai menyarankan dan mendorong masyarakat Sub Suku Dayak Sekubang untuk menghidupkan dan memelihara budaya berinyau yakni, setiap warga datang membantu dan mengunjungi keluarga lain yang sedang mengalami kesulitan atau ada kegiatan. Saling tolong menolong dan bergotong royong ditengah kehidupan masyarakat sangat penting untuk mempererat tali persaudaraan.

“budaya yang baik ini jangan sampai hilang,” pintanya.

Sementara Agustinus Aci, Anggota DPRD Sintang lainnya mengatakan, pelestarian adat dan budaya tidak boleh dikalahkan oleh perkembangan jaman. Justru perlu diadaptasikan tanpa mengurangi makna yang sebenarnya. Saat ini kata dia pelestarian seni seperti seni anyaman dominanya hanya  dilakoni orang yang sudah dewasa. Seni ayaman ini perlu di turunkan ke generasi muda di dearah, agar terus dilestarikan dari generasi ke generasi.

“ya salah satu pelestarian seni budaya, mengajarkan anak-anak generasi muda di daerah seperti cara membuat kerajinan tangan seni menganyam,” pungkasnya. (Sg)

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Sutarmidji Cagub Kalbar Pertama yang Daftar di Hanura

KalbarOnline, Pontianak - Subhan Noviar yang menjadi utusan dari Sutarmidji mendatangi kantor DPD Partai Hanura,…

10 hours ago

Pemkot Pontianak Gelar Nobar Semifinal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di PCC

KalbarOnline, Pontianak - Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Indonesia U-23 akan menghadapi Timnas Uzbekistan pada laga…

10 hours ago

Bosan dengan yang Itu-itu Saja? Dokter Rahmad Siap Bawa Perubahan Lewat Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Akbar Rahmad Putra, seorang dokter muda berusia 27 tahun menyatakan diri siap…

15 hours ago

Ani Sofian Dorong Guru Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme

KalbarOnline, Pontianak - Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menutup secara resmi kegiatan Lokakarya 7…

16 hours ago

Angka Stunting Pontianak Kembali Turun

KalbarOnline, Pontianak – Angka stunting di Kota Pontianak berhasil turun pada awal tahun 2024 menjadi…

16 hours ago

Peringatan HUT Ke 10 IKAWATI Kantor Wilayah BPN Kalimantan Barat dan Hari Kartini Sukses Digelar

KalbarOnline.com, Pontianak - Jumat, 26 April 2024, Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (IKAWATI) Kantor Wilayah…

20 hours ago