Categories: Kapuas HuluSosBud

Rita Hastarita Pimpin Tim Ekspedisi Budaya ke Tanjung Lokang

KalbarOnline, Kapuas Hulu – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalbar, Rita Hastarita mengetuai ekspedisi budaya suku Dayak Punan Hovongan, Kapuas Hulu, pada Selasa, 6 Maret 2024.

Rombongan terdiri dari tim kebudayaan Dikbud Kalbar, petugas dari Taman Nasional Betung Kerihun, anggota Federasi Arung Jeram Kapuas Hulu, tim media massa dan peliput.

Ekspedisi tersebut bertujuan untuk mendokumentasikan tradisi dan budaya dalam rangka pemanfaatan, pelestarian dan pengembangan budaya.

Untuk menuju ke Tanjung Lokang ini, tim mesti menempuh 18 jam perjalanan dari Kota Pontianak, yaitu 12 jam jalur darat dan 6 jam jalur air, dengan kondisi geografis Sungai Bungan yang banyak riam dan berarus kuat.

Suku Dayak Punan Hovongan, merupakan suku Dayak tertua di Kalimantan Barat. Suku ini merupakan suku yang sangat dekat dengan alam. Salah satu pengetahuan tradisional yang mereka miliki dan diwariskan secara turun temurun adalah keterampilan mengendalikan alat transportasi air, meramu obat, keterampilan berburu dan berladang, kemampuan bertahan hidup dan bermukim serta banyak hal lain.

Selain memiliki banyak pengetahuan tradisional, Suku Dayak Punan Hovongan juga menciptakan seni musik dan tari yang terinspirasi dari alam. Salah satunya yaitu Karang Ko Cohokot, yakni tarian yang terinspirasi dari keanggunan dan kelemah lembutan burung tingang yang hidup bebas di hutan Desa Tanjung Lokang.

Tarian ini diiringi alunan lembut musik sampek/sape’ dan biasa ditampilkan sebagai tarian penyambutan untuk menyambut tamu-tamu yang datang ke Desa Tanjung Lokang.

Selain itu ada juga tarian atau Karang Lolupak yang terinspirasi dari riak atau gelombang air Sungai Bungan yang ditarikan secara berkelompok membentuk pola berbaris dan melingkar. Dalam tarian ini juga biasanya dapat melibatkan tamu yang hadir untuk menari bersama.

Dalam giat ini, Kadisdikbud Kalbar diterima dengan hangat oleh masyarakat dan menari bersama. Serta dilakukan juga dialog tentang pendidikan dan kebudayaan.

“Harapan saya tentunya budaya suku Dayak Punan Hovongan terus lestari, karena saya lihat anak-anak juga sangat antusias belajar budaya dan tradisi, serta kita berharap ini dapat menjadi salah satu daya tarik untuk tamu berkunjung ke Tanjung Lokang,” ujar Rita. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ratusan Relawan PLN Banjiri Bantaran Sungai Besar Banjarbaru

KalbarOnline.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan menyelenggarakan…

3 hours ago

Pria di Kapuas Hulu Sembunyikan Sabu di Baju Korpri

KalbarOnline, Putussibau - Satuan Reserse Narkoba Polres Kapuas Hulu bersama Polsek Suhaid menangkap seorang pria…

4 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Hadiri Perayaan Waisak bersama Permabudhi Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemkab…

4 hours ago

Mau Beli Rokok Tapi Tak Punya Uang, Pria di Kubu Raya Nekat Curi Kotak Amal

KalbarOnline, Kubu Raya - Pria berinisial RO (32 tahun) warga Kubu Raya diamankan pihak kepolisian…

4 hours ago

RSUD Pontianak Sosialisasikan Hidup Sehat Tanpa Rokok

KalbarOnline, Pontianak - Merokok tidak saja berbahaya untuk diri sendiri tetapi juga orang yang berada…

5 hours ago

Ani Sofian Seruput Kopi Aming bersama Pj Wali Kota Madiun

KalbarOnline, Balikpapan - Kota Pontianak dikenal dengan kekayaan kuliner yang beraneka ragam. Bahkan sebagian orang…

5 hours ago