KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Stabilisasi Harga Beras di Kalimantan Barat, secara virtual di Data Analytic Room (DAR), Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (19/09/2023).
Rapat ini dihadiri beberapa kepala daerah kabupaten/kota se-Kalbar serta instansi terkait. Dalam kesempatan itu, Harisson didampingi Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Alfian dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ignasius.
Pada rapat tersebut, juga tersampaikan 5 arahan Presiden Republik Indonesia sebagai rekomendasi bagi pengendalian inflasi, yakni:
Pj Gubernur Harisson turut meminta kepada kabupaten/kota juga untuk menggencarkan operasi pasar.
“Untuk pemerintah kabupaten/kota saya harapkan dapat terus memantau harga-harga kebutuhan pangan di pasar. Jadi sering-sering ke pasar. Tak hanya itu jika distribusi dari beras SPHP terpenuhi, ini akan membuat stok di masyarakat terjaga sehingga akan mampu mengendalikan inflasi atau menurunkan angka inflasi,” katanya.
Harisson menekankan, para pemangku kepentingan publik harus lebih perhatian kepada kondisi yang dialami masyarakat saat ini, khususnya terhadap pengendalian inflasi. Kepada bulog, dirinya mengharapkan untuk mempercepat bantuan pangannya kepada masyarakat.
“Kalau ada masalah-masalah administrasi mengenai data penerima bantuan pangan ini yang masih belum beres agar kabupaten/kota membantu bulog untuk secepatnya membereskan data penerima bantuan. Prinsipnya ketersedian beras di pasar itu harus kita dukung,” tekannya.
Adapun upaya preventif inflasi beras yaitu mempercepat beras SPHP untuk stabilitas pasokan harga beras, identifikasi dan mapping lokasi terdampak karhutla dan pengelompokkan daerah, peningkatan ketersediaan air melalui membangun/memperbaiki embung, parit, sumur, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi.
“Tak hanya itu, juga perlu dilakukan pemberian dukungan ketersediaan alat dan mesin pertanian, peningkatan kerja sama antar daerah di Provinsi Kalbar dan luar Kalbar, mendorong digitalisasi mulai dari proses produksi hingga pemasaran untuk meningkatkan efisiensi produktivitas dan perluasan akses pasar,” katanya.
Harisson juga mendorong adanya peningkatan peran Perumda Pangan Kalbar dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan terutama beras, diseminasi harga pangan dan barang strategis kepada masyarakat melalui berbagai media komunikasi. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Seorang pemilik bengkel berinisial A (46 tahun) di Jalan Tanjung Raya 2,…
KalbarOnline, Pontianak - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Provinsi Kalimantan Barat bakal menggelar…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…
KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…
KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…
KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…
Leave a Comment