Categories: HeadlinesPontianak

Kasus Nenek Curi Kelapa di Mempawah, Asmad Mengaku Tidak Pernah Laporkan Nenek Jaenab

KalbarOnline, Pontianak – Kasus dugaan pencurian buah kelapa yang sebelumnya dikabarkan dilakukan oleh seorang nenek bernama Jaenab (84) ternyata belum selesai.

Memang, mediasi telah dilakukan dan keduabelah pihak baik terlapor dan pelapor telah berdamai. Hanya saja, terjadi kesalahan dalam kasus ini.

Asmad, selaku pelapor mengklarifikasi bahwa dia tidak pernah melaporkan nenek Jaenab atas kasus pencurian tersebut. Tetapi Asmad melaporkan Nurul Umam (17) dan Julia (54) yang melakukan pencurian buah kelapa itu.

“Saya tidak melaporkan nenek tetapi Julia. Julia dan Nurul tukang panjat yang di bawah umur yang disuruh Julia itu. Saya mengadukan Julia bukan nenek Jaenab,” tegas Asmad kepada awak media, Selasa (4/7/23).

Asmad mengungkapkan, dirinya membuat aduan ke Polsek Jungkat saat bulan puasa. Dimana dalam aduan tersebut Asmad mengadukan dua nama yaitu Julia dan Sunirah (orang tua Nurul Umam karena di bawah umur).

“Di Polsek saya bikin aduan pas bulan puasa. Lalu timbul lah saya dibilang melaporkan nenek. Saya kaget kenapa jadi nenek yang dilaporkan,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Asmad, perihal uang ganti rugi Rp6 juta yang kabarnya dimintai oleh Asmad, tidak benar sama sekali.

“Perihal ganti rugi Rp6 juta bukan saya yang ngomong, tapi Andi cucu nenek yang koar-koar. Sebelum mediasi malah Andi ngomong,” terangnya.

Asmad menyebut, alasan dia mengadukan perbuatan Julia ini untuk memberikan efek jera lantaran Julia sudah beberapa kali ketahuan mencuri kelapa miliknya.

“Julia ini bukan baru satu kali, tapi udah 4 kali ngambil kelapa saya. Kasus ini lengkap dengan saksi, perahu, kelapa. Nurul ini anak di bawah umur,” ungkapnya.

“Saya laporkan biar ada efek jera, bukan untuk memenjarakan. Karena kalau saya tegor langsung nanti ribut di kampung, makanya saya lapor ke polisi biar ada efek jera,” sambung Asmad.

Adanya kabar yang menyebutkan dirinya melaporkan nenek Jaenab karena mencuri, Asmad merasa dirinya dihujat oleh semua orang, terlebih warga di kampungnya. Dirinya juga kembali menegaskan bahwa ia tidak melaporkan nenek Jaenab, melainkan Julia.

Asmad juga bercerita, saat mediasi yang dilakukan kemarin Senin 3 Juli 2023, ia tidak diberi kesempatan untuk bicara dan mengklarifikasi.

“Saya dihujat karena melaporkan nenek, padahal ndak ada. Kalau saya emang salah, saya siap ditahan. Saya rasa nama baik saya sudah hancur di lingkungan kampung karena kesalahpahaman berita ini. Bukan nenek yang saya laporkan. Ini ulah anaknya,” tukas Asmad. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Terpilih Aklamasi, Daniel Tangkau Lanjut Pimpin Ikadin Kalbar 2024 – 2028

KalbarOnline, Pontianak – Daniel Edward Tangkau kembali terpilih sebagai Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Provinsi…

2 hours ago

Ramai-ramai Kritik Hasyim Asy’ari, Statemen Anggota Dewan Boleh Nyalon Pilkada Bisa Jadi Problem Demokrasi dan Konstitusional

KalbarOnline, Nasional - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengkritik argumentasi Ketua KPU RI, Hasyim…

2 hours ago

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

19 hours ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

19 hours ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

22 hours ago

Gawai Dayak di Pontianak Tahun Ini Akan Ada Karnaval Air

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak ke-XXXVIII Tahun 2024 Kalimantan Barat akan digelar pada 20…

22 hours ago