Categories: PolhumPontianakSosBud

Sutarmidji Ingatkan Tingkat Kepesertaan BPJS Jadi Indikator Desa Mandiri

KalbarOnline, Pontianak –  Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mendorong agar BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan fokus menggarap tingkat kepesertaan di level desa. Hal ini menurutnya menjadi penting lantaran salah satu indikator desa mandiri yakni tingkat kepesertaan BPJS.

“Indikator itu yang menetapkan Kementerian Desa, termasuk yang menilai desa itu mandiri atau tidak itu Kementerian Desa bukan kita,” kata Sutarmidji usai melaunching Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (16/05/2023).

Menurut Sutarmidji, hal tersebut hendaknya menjadi satu model bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan kepesertaan BPJS baik ketenagakerjaan maupun kesehatan.

“Kalau bupati dan wali kota sebenarnya tinggal ikuti itu saja,” kata Sutarmidji.

Sutarmidji lantas mencontohkan Desa Sekura di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang merupakan desa urutan 16 terbaik se-Indonesia. Namun, tingkat kepesertaan BPJS dan tingkat kredit desa tersebut masih rendah.

“Artinya kalau kita ambil kesimpulan, di desa yang urutan 16 terbaik saja, tingkat kepesertaan BPJS-nya baru segitu (masih rendah). Apalagi desa yang misalnya berada di urutan puluhan ribu, maka (tingkat kepesertaan BPJS) semakin rendah kan. Ini yang harus kita dorong,” kata Sutarmidji.

Karena itu, Sutarmidji mengharapkan pemerintah pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk menambah anggaran dana desa sebesar 5 persen yang dikhususkan untuk membayar premi BPJS bagi pekerja rentan maupun masyarakat tidak mampu di desa.

“Karena ini untuk kepentingan masyarakat kita terutama di desa yang pekerja rentan dan masyarakat tidak mampu. Gampang kan?,” pungkas Sutarmidji.

Sementara Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin mengaku sependapat dengan kebijakan Gubernur Kalbar dalam rangka melindungi pekerja rentan di desa.

“Ini bisa kita contek jadi model nasional, bagaimana kebijakan Pak Gubernur diikuti satu gerak langkah untuk melindungi pekerja yang ada di desa,” kata Zainudin.

“Karena seperti yang disampaikan Pak Gubernur tadi, bahwa desa itu salah satu indikator untuk naik kelasnya dari desa sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju dan mandiri, salah satu indikatornya adalah kepesertaan BPJS. Ini yang ingin kita kabarkan ke provinsi lain,” pungkasnya. (Jau)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

2 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

5 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

6 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

6 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

7 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

7 hours ago