Cegah Stunting Sejak Dini dengan Gizi yang Cukup

KalbarOnline, Pontianak – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, bahwa Tim Penggerak PKK sejatinya merupakan mitra kerja pemerintah yang mendapat amanat dan tanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam percepatan penurunan angka stunting.

“Hal itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” kata Harisson saat membuka Fasilitasi Gerakan PKK Tahun 2023 di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (15/03/2023). Kegiatan tersebut dihadiri oleh pengurus TP PKK provinsi dan kabupaten-kota se-Kalimantan Barat.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pada level rumah tangga, pada bidang kesehatan, PKK diharapkan mampu ikut serta berperan dalam upaya pencegahan stunting dengan menggerakan kader-kader posyandu di level desa atau kelurahan dan serta membantu ibu hamil dan melahirkan guna mengurangi angka kematian ibu dan bayi saat proses persalinan.

“Sebenarnya stunting kalau menurut saya intinya itu adalah peningkatan pengetahuan ibu-ibu, termasuk suaminya tentang gizi keluarga. Ini penting sekali untuk meningkatan pengetahuan ibu-ibu tentang gizi yang cukup,” katanya.

“Kalau pengetahuan  tentang gizi ini sudah bagus dia akan memperjuangkan bagaimana caranya supaya anaknya itu mendapatkan gizi yang baik,” tambah Harisson.

Sekda Kalbar, Harisson membuka Fasilitasi Gerakan PKK Tahun 2023 di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (15/03/2023). (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

Tak hanya itu, dirinya juga berharap pada pendidikan di bangku SMP maupun SMA, ada muatan lokal yang mempelajari materi pentingnya pengetahuan tentang gizi sedari dini.

“Dinas kesehatan dan dinas pendidikan kedepannya harus benar-benar merancang materi apa yang harus diajarkan pada anak-anak SMP dan SMA terkait mata pelajaran yang membahas materi tentang gizi,” pintanya.

“Jadi diharapkan saat tamat sudah memiliki bekal informasi tentang gizi,” sambungnya.

Tak hanya itu, khusus PKK, Harisson berharap agar dapat mengambil beberapa langkah untuk menyelesaikan permasalahan stunting di masyarakat. Langkah tersebut yakni dengan melakukan koordinasi lintas sektor, kerjasama pihak terkait, pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan bahan pangan lokal untuk pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, menggerakan kader kelompok dasawisma, melalui kunjungan rumah serta membantu tenaga kesehatan dengan penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak.

“Hal terpenting yang perlu dilakukan yaitu menyiapkan kader-kader PKK di tingkat bawah serta melakukan pembinaan kepada para kader agar mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki sesuai dengan dinamika yang berkembang saat ini,” terangnya. (Jau)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Menteri AHY: Pemerintah Hadir bagi Warga Terdampak Bencana Likuefaksi Palu

KalbarOnline.com, Palu - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono…

23 mins ago

Sutarmidji Cagub Kalbar Pertama yang Daftar di Hanura

KalbarOnline, Pontianak - Subhan Noviar yang menjadi utusan dari Sutarmidji mendatangi kantor DPD Partai Hanura,…

12 hours ago

Pemkot Pontianak Gelar Nobar Semifinal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di PCC

KalbarOnline, Pontianak - Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Indonesia U-23 akan menghadapi Timnas Uzbekistan pada laga…

12 hours ago

Bosan dengan yang Itu-itu Saja? Dokter Rahmad Siap Bawa Perubahan Lewat Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Akbar Rahmad Putra, seorang dokter muda berusia 27 tahun menyatakan diri siap…

16 hours ago

Ani Sofian Dorong Guru Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme

KalbarOnline, Pontianak - Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menutup secara resmi kegiatan Lokakarya 7…

17 hours ago

Angka Stunting Pontianak Kembali Turun

KalbarOnline, Pontianak – Angka stunting di Kota Pontianak berhasil turun pada awal tahun 2024 menjadi…

17 hours ago