Categories: KetapangPolhum

SBSI 1992 Ketapang Resmi Terbentuk, Lusminto Dewa: Siap Perjuangkan Nasib Buruh di Tanahnya Sendiri

KalbarOnline, Ketapang – Dewan Pimpin Cabang (DPC) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 resmi terbentuk di Kabupaten Ketapang. Serikat buruh yang memulai kiprahnya‎ sejak tahun 1992 ini dinahkodai oleh Lusminto Dewa untuk wilayah Ketapang.

Serikat yang didirikan oleh tokoh nasional diantaranya Muchtar Pakpahan, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Rachmawati Soekarnoputri itu secara resmi melaporkan kepengurusan DPC-nya ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Ketapang, Jumat (10/02/2023).

Ketua SBSI 1992 Ketapang, Lusminto Dewa mengatakan, kalau SBSI 1992 merupakan rumah bersama buruh di seluruh wilayah Ketapang untuk memperjuangkan hak-haknya dalam rangka perlindungan dan peningkatan kesejahteraan.

“Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang harus saya jaga dan tunjukkan dengan kinerja baik, utamanya agar betul-betul menjadi organisasi yang membawa manfaat bagi buruh di Ketapang,” ucapnya kepada awak media, Minggu (12/02/2023).

Dewa sapaan akrabnya menyebut, kalau dirinya sempat vakum melakukan advokasi terhadap permasalahan buruh akibat adanya konflik di internal kepengurusan SBSI. Namun ia kembali terpanggil karena banyaknya pengaduan dan permintaan dari kalangan buruh agar tetap mengadvokasi buruh di Ketapang.

“Sebenarnya setelah ada konflik internal di SBSI di bawah pimpinan Mochtar Pakpahan, saya sudah menarik diri untuk mengurus masalah tenaga kerja dan fokus di petani sawit. Tetapi karena tidak ada yang melakukan pembelaan terhadap buruh, baik itu secara personal maupun secara kolektif dan dorongan dari masyarakat, kita bentuk SBSI 1992 di Ketapang,” ungkapnya.

Dewa menyebut, kalau persoalan ketenagakerjaan di Ketapang sangat kompleks. Sehingga untuk mengurus semua itu tidak semua orang yang mau dan punya kerelaan untuk mengurus secara sosial. Dirinya berniat akan konsisten untuk tetap konsen terhadap persoalan buruh yang ada di Ketapang.

“Semangat kita masih sama walau pernah vakum, yaitu buruh memastikan akan tetap bersuara keras saat kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada buruh melalui jalur perjuangan yang konstruktif dalam pemenuhan hak-hak buruh di tanahnya sendiri,” tandasnya. (Adi LC)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Terima Kunjungan Pengurus PWI Kalbar 

KalbarOnline, Pontianak – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menerima audiensi dari Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia…

8 hours ago

Kamaruzaman Ajak Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

KalbarOnline, Pontianak - Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman mengajak semua pihak untuk terus menjaga…

8 hours ago

Capai Indonesia Emas 2024 dengan Transformasi Digital

KalbarOnline, Kubu Raya - Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman menilai bonus demografi yang dimiliki…

8 hours ago

Pemkab Kubu Raya Serahkan Dana Hibah Pengamanan Pilkada kepada Polres dan Kodim

KalbarOnline, Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan dana hibah kepada Polres Kubu Raya…

8 hours ago

Remaja di Landak Bunuh Diri Karena Tak Diizinkan Pergi Memancing

KalbarOnline, Landak - Seorang remaja (16 tahun) di Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat…

11 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Dorong Pekan Gawai Dayak Bisa Masuk Kalender Event Nasional

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan, bahwa sejak tahun 2016 lalu,…

11 hours ago