Hari Pertama BIMP-EAGA, BEBC Bahas 3 Hal Pokok, Dari Krisis Pangan Hingga Konektivitas

KalbarOnline, Pontianak – Beberapa pertemuan digelar di hari pertama kegiatan Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-25 Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines, East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Tahun 2022. Salah satunya pertemuan BIMP-EAGA Bussines Council (BEBC) dari empat negara anggota di Hotel Mercure, Rabu, 23 November 2022.

Perwakilan BIMP-EAGA Business Council (BEBC) dari Indonesia Sayid Irwan mengungkapkan, BEBC merupakan kumpulan privat sektor di antara negara-negara BIMP-EAGA. Adapun pembicaraan dalam pertemuan kemarin adalah terkait berbagai kendala yang dihadapi BEBC. Salah satunya persoalan konektivitas antara wilayah anggota BIMP-EAGA di empat negara tersebut.

“Di Indonesia sendiri (anggota BIMP-EAGA) terdiri ada empat pulau besar, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Papua yang kesemuanya punya kendala dari sisi konektivitas. Di Malaysia, Sabah, Sarawak, dan Filipina juga terpisah. Dan di tengah-tengah ada Brunei. Di antara kami di pulau Kalimantan sendiri terjadi problem yang sama (konektivitas), jadi kita poin utama berbicara itu,” kata dia.

Sayid menambahkan di samping itu juga ada hal-hal lain yang dibicarakan. Selain konektivitas juga yang kedua mengenai lumbung pangan (food basket), dan yang ketiga pariwisata. Namun semuanya lanjut dia belum tuntas dibicarakan. Intinya para pengusaha dari empat negara diharapkan bisa saling bersatu. Kemudian pemerintah dari masing-masing negara juga dapat mendukung BEBC.

“Tiga hal pokok itu yang sebetulnya banyak cabangnya. Dunia ke depan kaitan dengan isu yang banyak kita dengar itu tentang food krisis. Di Indonesia, katakanlah di Sulawesi, banyak provinsi-provinsi yang katakanlah dijadikan lumbung pangan, bisa melakukan itu,” ujarnya.

Dari sisi BEBC Sayid memastikan siap untuk bekerja sama dan membantu menanggulangi persoalan krisis pangan khususnya di wilayah Asia timur. Tinggal bagaimana kolaborasi dengan pihak pemerintah bisa berjalan, mengingat BEBC merupakan privat sektor. Sedangkan mengenai kebijakan dan regulasi tetap ada di tangan pemerintah.

“Kami player yang di bawahnya, kami mohon ada support dan bantuan untuk bisa kita bermain dan kita menjadi the strongers in the Asia kalau bisa, untuk menangani food krisis itu,” pungkasnya.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Tunaikan Salat Id di Mujahidin, Pj Gubernur Harisson Ajak Masyarakat Kalbar Teladani Nabi Ibrahim

KalbarOnline.com - Ribuan masyarakat muslim di Provinsi Kalimantan Barat memadati halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak…

2 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Rapat Pimpinan BKOW Provinsi Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson membuka Rapat Pimpinan Badan Kerjasama Organisasi…

3 hours ago

Pj Gubernur Harisson Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 bersama Presiden Joko Widodo

KalbarOnline, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian…

3 hours ago

Wujudkan Iklim Demokrasi Lebih Baik, Pemprov Kalsel Apresiasi PLN Gelar UKW PWI Se-Kalimantan

KalbarOnline, Kalsel - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan…

3 hours ago

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

14 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

18 hours ago