Categories: HeadlinesKesehatan

Jokowi Minta Menkes Tiru Konsep Pembangunan RSUD Soedarso Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan, kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa puas dengan pembangunan RSUD Soedarso Pontianak. Saking puasnya, bahkan beliau meminta Menteri Kesehatan (Menkes) untuk menjadikan RSUD Soedarso menjadi contoh.

“Pak Jokowi puas dengan Soedarso. Karena ini (pembangunannya) dengan konsep perbaikan pelayanan kesehatan yang kolaborasi antara APBD dan APBN. Jadi kita bangun gedungnya Rp 205 miliar, pusat bantu alat kesehatannya. Jadi beliau (Presiden) sudah tinjau, alkesnya bagus, ruangan pelayanan bagus. Beliau bilang ke Pak Menteri Kesehatan bilang bahwa Soedarso dijadikan contoh,” kata Sutarmidji, Kamis (11/08/2022).

Sutarmidji mengatakan, kalau hal itu disampaikan Presiden Jokowi di sela-sela meninjau sejumlah fasilitas RSUD Soedarso pasca ia meresmikan tower A dan B RSUD Soedarso, Selasa (09/08/2022) kemarin.

“Saya kemarin juga sudah minta beberapa peralatan tambahan, beliau perintahkan Menkes untuk kirim. Kalau 1 bulan tak dikirim, Presiden minta saya lapor. Saya minta MRI dan CT-Scan. Beliau bilang kalau 1 bulan tak dikirim, beliau minta saya lapor ke beliau lagi. Itu nilainya kira-kira hampir Rp 30 miliar. Tapi saya masih mau minta yang lain lagi. Supaya pelayanan kita lebih maksimal,” ungkap Sutarmidji.

Di hadapan presiden, Sutarmidji juga mengemukakan rencananya yang akan membangun fasilitas cath lab (kateterisasi jantung) pada tahun ini. Kemudian untuk persiapan operasi jantung terbuka dan radioterapi pada tahun depan.

“Kita kerjasama dengan RS Harapan Kita. Karena ini kolaborasi dan sinergitas, kita bangun ruang radioterapi untuk pelayanan kanker, jadi pelayanan kanker tak perlu lagi ke Kuching atau Jakarta, cukup di sini semua. Kita sudah lengkap alatnya. Kalau kanker kita kerjasama dengan RS Kanker Dharmais,” katanya.

Jujur, Sutarmidji mengaku bahwa dirinya sangat menerima keresahan Presiden Jokowi terkait banyaknya masyarakat Kalbar yang pergi berobat ke luar negeri, lantaran fasilitas kesehatan yang ada di daerah tak memadai.

“Kita ini banyak warga kita berobat ke Kuching, karena fasilitas pelayanan yang tidak memadai. RS Soedarso ini gedung baru, saya maunya pelayanan tanpa kelas. Jadi mau yang kaya atau miskin, kelasnya sama. Hanya yang membedakan pelayanan kelas itu jenis penyakit. Misalnya ada orang sakit dengan jenis penyakit yang memerlukan satu kamar maksimal berdua, ya gunakan itu, mau siapapun dia,” terangnya.

“Nanti kita akan bangun paviliun-paviliun untuk mereka yang mau perawatan di situ, seperti kamar-kamar standar, mau pemulihan di situ. Tapi secara umum, pelayanan sama, tak ada kaya dan miskin. Yang ada duit misalnya mau pemulihan mau mengambil kamar eksekutif silahkan saja,” pungkasnya. (Jau)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

TP PKK Pontianak Gelar Halal Bihalal

KalbarOnline, Pontianak - Masih dalam suasana Idul Fitri, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak menggelar…

9 hours ago

Usul Pekan Budaya LPM Jadi Agenda Tetap

KalbarOnline, Pontianak - Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalimantan Barat (Kalbar) bekerja sama dengan Pemerintah Kota…

9 hours ago

Ani Sofian Lantik Zulkarnain Jadi Pj Sekretaris Daerah Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian melantik Zulkarnain sebagai Pj Sekretaris Daerah…

9 hours ago

Dinkes Pontianak Ungkap Sejumlah Penyakit yang Berpotensi KLB Tahun Ini

KalbarOnline, Pontianak – Upaya pencegahan penyakit terus menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas…

9 hours ago

Jumlah Jemaah Haji Asal Pontianak Terbanyak se-Kalbar, Termuda Berusia 20 tahun, Tertua 86 tahun

KalbarOnline, Pontianak - Jumlah jemaah haji dari Kota Pontianak mendominasi dari kabupaten/kota yang ada di…

9 hours ago

Bupati Ketapang Hadiri Acara Hari Ketiga Peresmian Balai Kepatihan Jaga Pati

KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri acara hari ketiga peresmian Balai Kepatihan Jaga…

11 hours ago