Categories: HeadlinesPontianak

Iming-iming Bisa Luluskan CPNS, Oknum ASN di Kalbar Ditangkap Polisi

KalbarOnline, Pontianak – Nasib malang dialami Nurhadi. Cita-cita menjadikan sang anak sebagai Pegawai Negeri Sipil (CPNS) gagal karena ditipu AS alias Saiful (50) yang belakangan diketahui merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang mengaku bisa meluluskan seleksi CPNS.

Nurhadi kehilangan uang sebesar Rp55 juta setelah diiming-imingi untuk mendaftarkan anaknya sebagai CPNS. CPNS tak kunjung jadi, uang melayang.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Indra Asrianto membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan kasus penipuan dengan modus penerimaan CPNS.

Indra Asrianto menjelaskan, pada 25 Agustus 2017, Saiful menawarkan Nurhadi untuk mendaftarkan anaknya pada penerimaan CPNS di Kabupaten Sintang pada periode Juli hingga Desember 2017.

Kemudian terlapor meminta uang sebesar Rp55 juta kepada korban untuk mengurus penerimaan CPNS tersebut.

“Terlapor menjanjikan anak korban pasti lulus pada penerimaan CPNS,” kata Indra, Kamis, 12 Mei 2022.

Sialnya, pada periode waktu tersebut, pembukaan penerimaan CPNS pun tak kunjung dilaksanakan seperti yang dijanjikan Saiful. Namun Nurhadi kadung menyetorkan uang yang diminta Saiful.

“Pelapor sempat meminta uang sebesar Rp55 juta itu untuk dikembalikan, namun tidak kunjung dikembalikan terlapor dengan alasan uang tersebut sudah tidak ada,” kata Indra.

Tak terima dengan perbuatan Saiful, Nurhadi lantas melaporkan hal tersebut ke Polresta Pontianak. Menindaklanjuti laporan Nurhadi, pihak Kepolisian langsung melakukan serangkaian penyelidikan dan melacak keberadaan terlapor.

Pada Selasa, 10 Januari lalu didapat informasi bahwa terlapor sedang berada di rumahnya di Komplek Sakura Mension, Jalan Parit H Muksin II, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Guna memastikan kebenaran informasi tersebut, pihak Kepolisian langsung menuju ke alamat yang dimaksud. Ternyata benar, terlapor berada di alamat tersebut dan langsung diamankan.

Dari interogasi yang dilakukan, terlapor mengakui perbuatannya dan menurut keterangannya, anak pelapor tidak lulus CPNS dikarenakan minimnya kuota untuk penerimaan CPNS Bidan Pemprov Kalimantan Barat.

“Sedangkan uang yang diminta itu, terlapor mengaku menggunakannya untuk keperluan sehari-hari dan berobat,” kata Indra.

Atas perbuatannya terlapor disangkakan pasal 378 dan atau pasal 372 tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman empat tahun penjara.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Pilkada 2024, Ani Sofian Minta Panwaslu Jalankan Tugas dengan Profesional dan Adil

KalbarOnline.com – Sebanyak 29 anggota Panwaslu Kelurahan se-Kota Pontianak dilantik oleh Ketua Bawaslu Kota Pontianak…

19 mins ago

Sambut 637 JCH Pontianak Sebelum Bertolak ke Tanah Suci, Zulkarnain Ingatkan Jaga Semua Perlengkapan

KalbarOnline.com – Sebanyak 637 Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kota Pontianak diberangkatkan menuju Bandara Hang…

24 mins ago

Ani Sofian Tekankan Pentingnya Menanamkan Nilai-nilai Luhur Pancasila di Kalangan Gen-Z

KalbarOnline.com – Tanggal 1 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Untuk memperingati hari…

35 mins ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

19 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

22 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

23 hours ago