Categories: HeadlinesPontianak

Sutarmidji Nilai Kebijakan Larangan Ekspor CPO Memiliki Dampak Negatif dan Positif

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menilai, kebijakan larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) oleh Pemerintah Pusat ini memiliki dampak negatif dan positif.

Sutarmidji menjelaskan, dampak negatif dari larangan ekspor CPO ini otomatis akan membuat harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit akan turun. Sehingga akan merugikan para petani.

“Dampak positifnya, masyarakat akan segera memperoleh minyak goreng dengan harga yang wajar,” kata Sutarmidji, Jumat, 29 April 2022.

Meski harga TBS akan berdampak dengan kebijakan tersebut, Sutarmidji berharap penurunannya tak terlalu jauh.

Menurut Sutarmidji, berdasarkan harga patokan di pasar, misalnya minyak goreng curah Rp14 ribu per liter, maka harga TBS di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tidak boleh di bawah Rp2 ribu.

“Hitungan ekonomisnya harus di atas Rp2 ribu. Walaupun tidak di kisaran Rp3.800 tapi harus di atas Rp2 ribu. Jangan sampai ada Rp1.200 atau Rp900, itu tak betul. Jangan sampai,” tegas Sutarmidji.

Karena itu Sutarmidji mengajak para pelaku usaha di sektor produksi minyak goreng dan CPO untuk peka terhadap kondisi masyarakat saat ini, menyikapi kebijakan tersebut.

“Artinya kalau sudah Presiden tegas seperti ini kalau saya menafsirkannya, selama ini (perusahaan) susah diajak ini (kerja sama). Makanya saya selama ini sering marah juga dengan perkebunan karena perhatiannya kurang untuk dalam negeri,” kata Sutarmidji.

Misalnya saja di Kalbar, menurut Sutarmidji tidak boleh terjadi kelangkaan minyak goreng. Pasalnya, produksi minyak goreng yang dilakukan produsen migor di Kalbar mencapai 10 kali lipat dari konsumsi masyarakat.

Karena itu Sutarmidji mengingatkan produsen minyak goreng untuk tidak mengejar keuntungan semata.

“Harusnya dia (pengusaha) jaga usaha itu supaya betul-betul bisa untuk kesejahteraan masyarakat di sini (Kalbar),” tegasnya.

Sutarmidji berharap langkah yang dilakukan Pemerintah Pusat dapat segera membuat stabil minyak goreng dengan harga yang wajar di dalam negeri. Jika langkah yang diambil berhasil, Sutarmidji meyakini pintu ekspor CPO dan turunannya akan dibuka kembali secepatnya.

“Sekarang perusahaan mau cepat atau mau lama, kalau mau lama, main-main saja,” pungkasnya.

boskalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
boskalbaronline

Recent Posts

Ada Dugaan “Penghilangan” Kesaksian dan Alat Bukti di Kasus Pelecehan oleh Oknum Polisi KKU

KalbarOnline, KKU - Pihak kepolisian menduga adanya upaya “penghilangan” keterangan saksi dan alat bukti dalam…

3 hours ago

Menteri AHY Inginkan Adanya Modernisasi dan Penguatan di Seluruh Kantor Pertanahan

KalbarOnline, Bali - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)…

3 hours ago

Pj Gubernur Harisson Paparkan Kinerja Tahap III kepada Itjen Kemendagri

KalbarOnline, Jakarta - Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson mengungkapkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat…

3 hours ago

Pj Gubernur Harisson Paparkan Finalisasi Pembahasan Raperda RTRW Kalbar 2024 – 2044

KalbarOnline, Jakarta - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri acara Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor…

4 hours ago

Pj Gubernur Harisson Beberkan Capaian Pembangunan ke Wantannas RI

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menerima kunjungan Tim Sekretariat Jenderal Dewan…

4 hours ago

Pj Ketua Dekranasda Kalbar Apresiasi Wastra Karya Siswi SMKN 6 Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari…

4 hours ago