KalbarOnline, Pontianak – Kalimantan Barat (Kalbar) dituntut untuk terus menjaga kelestarian lingkungan hidupnya sebagai bagian dari paru-paru dunia. Terlebih dalam menghadapi ancaman perubahan iklim.
Kalbar sendiri memiliki hutan mangrove di sepanjang pantai yang dinilai sangat luar biasa. Kemudian lahan gambut yang luas. Ditambah lagi tanaman-tanaman yang berpotensi menjadi komoditi dan industri dalam skala dunia. Hal ini diakui Kepala Program Doktoral SKSG Universitas Indonesia, Hanief Saha Ghafur.
“Itu perlu dipelihara dan dikembangkan, bukan hanya jadi tanaman pertanian di masyarakat saja, tapi juga berpotensi untuk menjadi komoditi dan industri yang luar biasa dalam skala dunia,” kata Ghafur, Rabu kemarin di Pontianak.
Ghafur menyebutkan, berdasarkan hasil riset lembaga riset dan konsultan bisnis ekonomi McKinsey, dampak perubahan iklim dalam jangka panjang lebih mematikan dari Covid-19 yang terjadi dalam jangka pendek.
Karena itu dia mengingatkan agar perhatian terhadap lingkungan hidup harus terus dilakukan.
“Tentu kita harus luar biasa perhatian terutama kepada lingkungan hidup. Konsolidasi dan penguatan lingkungan hidup di berbagai daerah itu sangat penting sekali, tak terkecuali Kalbar, karena paru-paru dunia ada di sini,” pungkas Ghafur.
KalbarOnline, Pontianak - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat turut…
KalbarOnline, Pontianak - Taman Akcaya Pontianak yang terletak di Jalan Sutan Syahrir, Kecamatan Pontianak Kota…
KalbarOnline, Pontianak - Taman Alun-Alun Kapuas adalah salah satu destinasi wisata populer di Kota Pontianak,…
KalbarOnline, Pontianak - Pontianak sebagai ibu kota Kalimantan Barat memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.…
KalbarOnline, Pontianak - Ingin menyelami sejarah dan kebudayaan Kesultanan Pontianak di masa lampau? Datanglah ke…
KalbarOnline, Ketapang - Komisi Pemilu Umum (KPU) Kabupaten Ketapang melakukan peluncuran tahapan pemilihan kepala daerah…
Leave a Comment