Categories: HeadlinesPontianak

Harisson Siap Dilantik jadi Sekda Kalbar

Harisson Siap Dilantik jadi Sekda Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dijadwalkan melantik Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, pagi ini, Jumat, 14 Januari 2022.

Adalah Harisson, yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar yang akan dilantik menjadi top manager birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.

Berdasarkan pantauan KalbarOnline, Gubernur Sutarmidji dan Wakil Gubernur Ria Norsan sudah tampak hadir. Keduanya bersama Harisson dan para pejabat masih menunggu mulainya acara pelantikan di ruang VIP Kantor Gubernur.

Tampak pula hadir Sekda Kabupaten/Kota se-Kalbar dan tamu undangan lainnya.

Pastikan bebas intervensi

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menegaskan sekaligus memastikan proses seleksi terbuka jabatan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat bebas dari intervensi dirinya.

Dia pun tak mempersoalkan jika muncul beragam tanggapan dan opini yang berkembang di masyarakat. Namun, dia memastikan, proses seleksi Sekda Kalbar murni berdasarkan hasil penilaian Tim Panitia Seleksi.

“Siapapun jadi Sekda terserah. Terserah orang tak percaya. Saya malahan tidak mau ketemu dengan para peserta termasuk tim seleksi,” kata Midji kepada wartawan, Senin, 13 September 2021.

Dalam Tim Pansel tersebut, kata Midji, salah satunya diisi oleh pejabat Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri yang sama sekali tak dikenalinya. Hal ini dimaksudkan agar Sekda selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) paham tentang bagaimana mengeksekusi anggaran dengan cepat.

“Saya tak kenal, sekalipun belum pernah ketemu. Kenapa harus melibatkan Dirjen tersebut, karena saya maunya Sekda sebagai Ketua TAPD memahami tentang bagaimana mengeksusi anggaran yang cepat. Jangan lama. Penyerapan anggaran itu harus cepat. Cari Sekda yang paham tentang itu. Makanya saya minta libatkan Dirjen tersebut,” kata Midji.

Jabatan Sekda yang merupakan motor dalam tata kelola pemerintahan juga harus memahami tentang administrasi negara dan tata kelolanya. Termasuk mengomandoi pertumbuhan ekonomi.

“Makanya saya minta Prof Kamarullah sebagai yang ahli administrasi negara dan kita libatkan Prof Eddy Suratman. Saya rasa jelas dan rasional,” kata Midji.

Sekda Jangan banyak Temenong

Midji bilang, dalam Tim Pansel, juga diisi oleh orang yang ahli dalam ilmu psikologi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui fokus pada pikiran dan perilaku para peserta seleksi.

“Sekda itu jangan banyak temenong (termenung). Makanya perlu psikolog. Kalau Sekda temenong terus, susah. Sekda itu harus ceria, harus selalu bisa mengikuti perkembangan. Jangan sampai ada perkembangan masalah ini dan itu lalu temenong. Susahlah gitu. Kalau Sekda temenong, Kepala Dinasnye tidok,” kata Midji berkelakar.

Tak sampai di situ, dalam Tim Pansel juga diisi oleh Widyaiswara atau pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) pemerintah.

“Ini untuk pengembangan SDM, kita ambil dari Widyaiswara satu orang. Semuanya tim itu ada pertimbangan. Tapi saya tak pernah ketemu mereka sekalipun. Tidak ada arahan saya untuk si A, B, dan C. Terserah saja. Saya siapa saja terserah. Kita itu harus biasakan menjaring orang dengan profesional. Ini jabatan siapa saja tidak masalah. Kalau saya bisa bekerja dengan siapapun,” tegasnya.

Harisson peroleh nilai tertinggi seleksi penulisan makalah

Seluruh peserta telah mengikuti seleksi penulisan makalah dan hasilnya telah diumumkan pada 8 September 2021 lalu dengan hasil sebagai berikut;

1. Harisson, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat memperoleh nilai 88,20

2. Syarif Kamaruzaman, yang saat ini menjabat Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalbar memperoleh nilai 85,40

3. Ignatius IK, saat ini menjabat Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar memperoleh nilai 83,40

4. Alexander Rombonang, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Kalbar memperoleh nilai 83,20

5. Vinsensius, yang merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Landak memperoleh nilai 81,80

6. Florentinus Anum, saat ini menjabat Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar memperoleh nilai 79,00

7. Bintoro, saat ini Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak memperoleh nilai 75,00.

boskalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
boskalbaronline

Recent Posts

Jadi Irup Peringatan Harkitnas 2024, Wabup Ketapang Bacakan Sambutan Menteri Kominfo RI

KalbarOnline, Ketapang - Dengan mengusung tema "Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Baru," Pemerintah Kabupaten Ketapang menyelenggarakan…

1 hour ago

Staf Ahli Bupati Hadiri Pelepasan Siswa Kelas IX SMPN 1 Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Dharma menghadiri acara pelepasan peserta…

1 hour ago

Lupa Matikan Tungku, Satu Rumah di Desa Kubu Hangus Terbakar

KalbarOnline, Kubu Raya - Satu unit rumah bermaterial kayu di Dusun Tok Kaya, Desa Kubu,…

2 hours ago

Tak Terima Disebut Pengangguran dan Jadi Beban, Istri di Kapuas Hulu Babak Belur Dianiaya Suami

KalbarOnline, Putussibau - Satuan Reserse Kriminal Polres Kapuas Hulu menggelar press release tentang kasus tindak…

2 hours ago

Miris, Gadis 14 Tahun Jadi Korban Rudapaksa Tetangga

KalbarOnline, Pontianak - Seorang gadis berusia 14 tahun di Kota Pontianak menjadi korban rudapaksa oleh…

2 hours ago

Jadi Irup Peringatan Harkitnas, Bupati Fransiskus Bacakan Amanat Menteri Budi Arie

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Kebangkitan…

2 hours ago