Categories: HeadlinesKetapang

872 Pasutri di Ketapang Bercerai Sepanjang 2021, Jumlah Janda dan Duda Muda Makin Banyak

872 Pasutri di Ketapang Bercerai Sepanjang 2021, Jumlah Janda dan Duda Muda Makin Banyak

KalbarOnline, Ketapang – Jumlah predikat janda muda di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara terus bertambah. Data yang tercatat di Pengadilan Agama (PA) Ketapang sepanjang Januari hingga Desember 2021, terdapat 872 pasangan suami istri (Pasutri) bercerai.

Dari jumlah total angka perceraian itu, didominasi oleh Pasutri dengan usia 20 sampai 30 tahun.

Ketua PA Ketapang Munawir, SE.i melalui Humas dan Juru Bicara PA Ketapang, Achmad Rifqi Jalaluddin Qolyubi mengatakan, kasus tersebut meliputi 696 perkara cerai gugat dan 176 perkara cerai talak.

“Kasus sebanyak itu terjadi di dua Kabupaten yakni Ketapang dan Kayong Utara wilayah kerja PA Ketapang. Lantaran Kabupaten Kayong Utara belum ada PA hingga saat ini,” kata Achmad Rifqi kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).

Achmad Rifqi Jalaluddin Qolyubi mengatakan aklau semua perkara perceraian itu hanya untuk pasutri yang beragama Islam. Lantaran perceraian selain yang beragama Islam di Pengadilan Negeri.

Humas dan Juru Bicara PA Ketapang, Achmad Rifqi Jalaluddin Qolyubi (Foto: Adi LC)

“Kasus perceraian selama 2021 ini sedikit meningkat dibanding selama 2020,” ungakpnya.

Ia menyebut kalau cerai gugat adalah istri mengajukan atau menggugat sedangkan cerai talak dilakukan oleh suami.

“Jadi kasus perceraian paling banyak atau dominan adalah dari pihak istri menggugat. Selain itu ada juga kasus hendak bercerai tapi setelah kita mediasi atau damaikan tak jadi bercerai,” ucapnya.

Achmad Rifqi mengungkapkan kasus perceraian di wilayah PA Ketapang kebanyakan disebabkan faktor ekonomi. Sehingga terjadi perselisihan hingga pertengkaran terus menerus berujung terjadi perceraian.

“Misal suaminya belum bekerja, ada yang bekerja tapi tidak memberikan nafkah kepada istrinya,” paparnya.

“Selain itu ada juga karena suaminya pemabuk di penjara dan lain sebagainya. Ada juga karena suaminya sudah lama hidup terpisah. misalnya istri di Ketapang suaminya di Jawa atau Sumatera. Sehingga terjadi cerai gugat karena harus di tempat domisili istri,” lanjutnya.

Ia melanjutkan, sementara terhadap cerai talak penyebab paling mendominasi adalah kelalaian istri terhadap suami. Misalnya tidak patuh kepada suami dan lain sebagainya.

Terhadap kasus perceraian ini paling banyak juga terjadi pada usia pasangan 20 hingga 30 tahun.  Lantaran awalnya ada yang menikah dengan memohon deispensasi karena belum cukup usia 19 tahun.

“Ternyata yang bercerai itu mereka yang minta dispensasi menikah tersebut. Jadi usia muda menjadi faktor juga terjadinya perceraian. Di antaranya mungkin karena pola pikir merema belum stabil, belum bisa mengontrol emosi dan lain sebagainya. Sehingga memicu pertengkaran hingga berujung perceraian,” tandasnya. (Adi LC)

boskalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
boskalbaronline

Recent Posts

KSDA Kalbar dan BTN Gunung Palung Tangani Kemunculan Orang Utan di Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Bermula dari beredarnya informasi di salah satu media sosial terkait adanya…

7 hours ago

Kadis Kesehatan Ajak Nakes Peran Aktif Turunkan AKI/AKB dan Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengajak para tenaga…

7 hours ago

Pekan Gawai Dayak ke 38 Siap Digelar

KalbarOnline, Pontianak - Jelang Pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PKD) ke XXXVIII (38) Tahun 2024, Penjabat…

7 hours ago

Lepas Peserta Lomba HKG PKK ke-52 Tingkat Nasional, Kalbar Optimis Pasti Juara

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK…

7 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Pj Sekda Zulkarnain Tekankan Soal Kedisiplinan ASN

KalbarOnline, Pontianak – Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Zulkarnain menekankan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara…

7 hours ago

Inflasi Kota Pontianak Capai 2,77 Persen

KalbarOnline, Pontianak – Angka inflasi Kota Pontianak kini mencapai 2,77 persen. Pj Wali Kota Pontianak,…

7 hours ago