Categories: HeadlinesPontianak

Harisson Tepis Anggapan Tak Adil Soal Vaksin di Kalbar

Harisson Tepis Anggapan Tak Adil Soal Vaksin di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menepis anggapan tidak adil dalam pembagian kuota vaksin Covid-19 di daerah. Sebab kata Harisson, Pemerintah Provinsi Kalbar sejatinya tak memiliki kewenangan untuk menentukan distribusi vaksin di Kalbar. Menurutnya hal itu ditentukan langsung oleh Kementerian Kesehatan.

Sehingga kata Harisson, protes yang dilayangkan Bupati Landak Karolin Margret Natasa kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat salah alamat.

“Alokasi vaksin di suatu daerah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan bukan Pemerintah Provinsi Kalbar, salah alamat tuh,” kata Harisson.

Menurut dia, alokasi atau distribusi vaksin untuk kabupaten/kota oleh Kementerian Kesehatan itu sangat bergantung pada data SMILE (stok vaksin di daerah)  yang dilaporkan oleh Puskesmas dan rumah sakit atau Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

“Kadang stok sudah habis, tapi Dinas Kesehatan kabupaten/kota malas atau tidak disiplin dalam mengupdate data stok vaksinnya di SMILE. Sementara Kemenkes mendistribusikan vaksin dengan melihat stok vaksin di aplikasi SMILE,” katanya.

Harisson turut menjelaskan bahwa alokasi vaksin juga sangat bergantung pada kecepatan suatu kabupaten/kota menghabiskan stok vaksinnya. Menurutnya, jika Dinas Kesehatan kabupaten/kota lambat menghabiskan stok vaksin yang ada, maka vaksin yang dialokasikan oleh Kemenkes akan sedikit pula atau disesuaikan kemampuan. Demikian pula sebaliknya, jika cepat menghabiskan stok vaksin, maka akan diberikan lebih besar pula jumlah vaksinnya.

“Jadi bukan Pemerintah Provinsi yang membagi alokasi distribusi vaksin. Provinsi hanya bertugas menyalurkan stok yang sudah ditetapkan Kemenkes,” katanya.

Harisson pun mencontohkan, pada shipment 7, minggu ke-3 September 2021 jumlah vaksin yang diterima pada 28 September 2021, sesuai surat pengantar dari Kemenkes, Landak hanya diberikan 4.780 dosis dari total yang diterima Dinkes Kalbar sebanyak 288.820 dosis.

Hal tersebut dikarenakan, juga ada pertimbangan fokus alokasi vaksin kali ini untuk kabupaten di daerah perbatasan. Begitu juga pengiriman minggu ke-4 yang diterima pihaknya pada tanggal 27 September kemarin, sebanyak 128.000 dosis, berdasarkan surat pengantar dari Kemenkes, Pemkab Landak justru tak mendapat jatah sama sekali.

“Dengan adanya ketimpangan itu, justru pada distribusi vaksin kali ini, Bapak Gubernur Kalbar menggunakan kewenangan untuk merealokasi distribusi vaksin, di mana antara lain Kabupaten Landak malah mendapatkan distribusi vaksin lebih besar dari jatah yang ditetapkan oleh Kemenkes yaitu sebesar 20.480 dosis,” kata Harisson.

Untuk itu, dirinya meminta kepada Dinas Kesehatan Landak menghabiskan secepatnya stok vaksin yang ada, dan segera membuat program vaksinasi massal untuk masyarakat.

“Bila perlu lakukan vaksinasi sore dan malam hari. Lalu laporkan stok yang dipakai ke SMILE, agar kalau stok sudah menipis akan dikirim lagi vaksinnya oleh Kemenkes,” katanya.

Harisson turut menjawab terkait sistem ranking cakupan vaksinasi yang menjadi fokus Bupati Landak Karolin Margret Natasa. Menurutnya hal itu tak ada yang salah, dan perlu dilakukan.

“Apa yang salah? Provinsi Kalbar saja diranking oleh Kementerian Kesehatan. Kalau tidak kita ranking, kabupaten/kota tidak tahu cakupan vaksinasinya. Yang cakupan rendah, ranking bawah,  tidak akan terpacu melakukan percepatan vaksinasi di daerahnya,” katanya.

boskalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
boskalbaronline

Recent Posts

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

49 mins ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

51 mins ago

Dedikasi 39 Tahun, Muefri Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Resmi Purnabakti

KalbarOnline, Pontianak - Setelah mendedikasikan karirnya selama 39 tahun, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, Muefri…

53 mins ago

Bangga, Batik Karya Kreasi Sungai Putat Tampil Memukau di Hadapan Jokowi

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi mengungkapkan rasa bangganya bahwa batik produksinya…

1 hour ago

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

6 hours ago

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

16 hours ago