Categories: HeadlinesPontianak

Midji Sebut Kelangkaan Oksigen Gegara Manajemen Rumah Sakit

Midji Sebut Kelangkaan Oksigen Gegara Manajemen Rumah Sakit

Hubungan rumah sakit dan distributor oksigen harus baik

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyebut persoalan oksigen yang dihadapi beberapa daerah di Kalbar ini salah satunya disebabkan manajemen rumah sakit yang kurang baik. Menurutnya, jika manajemen rumah sakit baik, tak mungkin akan ada persoalan.

“Kenapa (stok oksigen) Soedarso bisa aman? Karena mereka menjaga hubungan baik dengan pemasok oksigen. Masalahnya sekarang pemasok ini dilepas begitu saja, artinya diputus begitu saja, bahkan ada pemasok yang merasa tabungnya di waktu-waktu normal tidak dipakai, tersinggunglah mereka. Yang begitu itu ada kita temukan,” kata Midji, Kamis.

Kepala Daerah, kata Midji, seharusnya bisa mengantisipasi kelangkaan oksigen yang terjadi.

“Ada juga Bupati jam 12 malam hubungi saya, oksigen rumah sakit habis. Bupati harusnya mereka bisa antisipasi. Mereka jaga, cari di mana-mana. Contohnya kemarin yang terjadi di Sanggau. Ada 500 tabung lebih ditemukan. Saya suruh langsung didistribusikan ke Sekadau, Kapuas Hulu yang jauh-jauh dan lain-lain,” kata Midji.

Hal lain yang memunculkan kecurigaan Midji mengenai kelangkaan oksigen di Kalbar ini lantaran harga oksigen untuk rumah sakit jauh lebih murah dibandingkan harga indsutri. Ditambah lagi, dari lima distributor oksigen di Kalbar hanya dua distributor yang aktif.

“Ini kecurigaan saya saja. Kenapa di waktu normal mereka masukan (pasok oksigen), sekarang tidak? Kan tidak mungkin Jakarta tidak memasok,” kata dia.

Namun kembali disampaikan Midji, persoalan oksigen ini ada di manajemen rumah sakit. Hubungan antara manajemen rumah sakit dan distributor oksigen harus berjalan dengan baik.

“Kalau hubungan bagus, saya rasa tidak terlalu collapse. Ada rumah sakit yang benar-benar habis sama sekali, tapi mereka baru ngomong. Harusnya kan mereka sudah hitung,” kesalnya.

RSUD Soedarso yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalbar, dipastikan Midji, betul-betul diperhatikannya. Untuk itu Midji meminta Bupati/Wali Kota untuk betul-betul memperhatikan rumah sakit di daerah masing-masing.

“Soedarso itu makan pagi pasien apa, saya tanya. Berapa oksigen, Jam 12 siang saya tanya lagi oksigen berapa. Jam 6 saya tanya lagi oksigen berapa, jam 12 malam pun masih saya tanya berapa oksigen. Berapa jumlah pasien. Kalau di Kalbar ini keseluruhan kurang lebih ada 1.000an pasien covid di rumah sakit.”

“Kalau pasien yang menggunakan ventilator, satu orang itu bisa lima tabung satu hari satu malam. Lima tabung yang enam meter kubik. Bayangkan, kalau se-Kalbar ini di ICU ada 50 orang saja, artinya sudah menggunakan 250 tabung oksigen,” kata Midji.

Rumah sakit yang menurut Midji manajemennya kurang itu seperti Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Sekadau. Khusus untuk Kabupaten Sekadau sendiri, kata Midji, memiliki stok obat paling banyak di rumah sakit. Sementara kasus Covid-19 di Sekadau cukup banyak.

“Artinya apa? obat tidak didistribusikan dengan baik. Harusnya obat itu didistribusikan, saya bilang Pak Harisson bagikan saja,” tutupnya.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Jadi Irup Peringatan Harkitnas 2024, Wabup Ketapang Bacakan Sambutan Menteri Kominfo RI

KalbarOnline, Ketapang - Dengan mengusung tema "Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Baru," Pemerintah Kabupaten Ketapang menyelenggarakan…

2 hours ago

Staf Ahli Bupati Hadiri Pelepasan Siswa Kelas IX SMPN 1 Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Dharma menghadiri acara pelepasan peserta…

2 hours ago

Lupa Matikan Tungku, Satu Rumah di Desa Kubu Hangus Terbakar

KalbarOnline, Kubu Raya - Satu unit rumah bermaterial kayu di Dusun Tok Kaya, Desa Kubu,…

3 hours ago

Tak Terima Disebut Pengangguran dan Jadi Beban, Istri di Kapuas Hulu Babak Belur Dianiaya Suami

KalbarOnline, Putussibau - Satuan Reserse Kriminal Polres Kapuas Hulu menggelar press release tentang kasus tindak…

3 hours ago

Miris, Gadis 14 Tahun Jadi Korban Rudapaksa Tetangga

KalbarOnline, Pontianak - Seorang gadis berusia 14 tahun di Kota Pontianak menjadi korban rudapaksa oleh…

3 hours ago

Jadi Irup Peringatan Harkitnas, Bupati Fransiskus Bacakan Amanat Menteri Budi Arie

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Kebangkitan…

3 hours ago