Sutarmidji ke Sis-Wahyudi: Terus Kompak
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dan Wahyudi Hidayat untuk terus kompak dan bekerjasama dengan baik. Pasalnya, tantangan keduanya menurut Midji, cukup berat. Di mana, RPJMD yang disusun untuk lima tahun, sementara tahun 2024 mendatang masa jabatan keduanya akan berakhir.
“2024 sudah pilkada. Waktu Bapak berdua tinggal 3,5 tahun untuk bagaimana mengimplementasikan yang lima tahun. Ini kan butuh kerja keras. Sehingga perlu terobosan-terobosan, karena Bapak berdua adalah anak muda, saya yakin bisa,” kata Midji saat memberikan sambutan dalam Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kapuas Hulu tahun 2021-2026 secara virtual, Selasa, 6 Juli 2021.
Sinergitas dengan DPRD Provinsi dapil Kapuas Hulu dan DPRD Kapuas Hulu pun dimintanya untuk tetap dijaga dengan harmonis. Sebab, jika hubungan antar lembaga berjalan harmonis, maka sangat mudah untuk mengimplementasikan program-program.
“Semoga Kapuas Hulu jauh lebih baik, bisa dibanggakan masyarakat dan dekat dengan harapan masyarakat,” kata Midji.
Sementara Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan bahwa Musrenbang RPJMD dalam rangka memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017.
“Musrenbang RPJMD mempunyai arti strategis, sebagai wahana antar pemangku kepentingan guna menjaring aspirasi semua stakeholder dalam rangka penyelarasan, klarifikasi, dan kesepakatan terhadap rancangan akhir RPJMD nantinya,” kata Bupati.
Orang nomor satu di Bumi Uncak Kapuas ini juga menyampaikan bahwa penyusunan RPJMD bukan merupakan tujuan akhir dari perencanaan pembangunan daerah, namun yang paling penting adalah bangaimana seluruh arah kebijakan dan sasaran pokok pembangunan lima tahunan yang telah menjadi komitmen bersama dapat dikendalikan dan dievaluasi serta direalisasikan secara konkrit dalam RKPD setiap tahun.
Untuk itu Bupati mengharapkan dalam perumusan rancangan akhir RPJMD nanti harus memiliki indikator yang terukur, mudah dicapai, realistis dan dapat dilaksanakan dalam setiap tahun dalam jangka waktu lima tahun.
KalbarOnline, Kubu Raya - Demi mendapatkan uang untuk bermain judi online, pasangan siri di Pontianak…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham Luar…
KalbarOnline, Pontianak - Penyakit infeksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang sering…
KalbarOnline, Pontianak - Pameran Seni "Merawat Ingatan Warga" bisa menjadi salah satu pilihan untuk menikmati…
KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menilai peran perempuan dalam pembangunan masih…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Talasemia Indonesia (POPTI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy…
Leave a Comment