Categories: Ketapang

Puskesmas dan RSUD Agoesdjam Diimbau Segera Tuntaskan Persyaratan Tukin

Puskesmas dan RSUD Agoesdjam Diimbau Segera Tuntaskan Persyaratan Tukin

KalbarOnline, Ketapang – Terkait masalah Tunjangan Kinerja (Tukin) pada bidang kesehatan di Kabupaten Ketapang hingga saat ini belum tuntas, di antaranya di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agoesdjam Ketapang.

Asisten III Setda Ketapang, Heronimus Tanam membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa dua badan layanan umum itu belum merampungkan persyaratan administrasi. Sementara untuk Dinas Kesehatan Ketapang sendiri telah selesai.

“Jadi kita imbau mereka yang belum segera menyelesaikan persyaratannya,” katanya kapada KalbarOnline, Rabu (16/6/2021).

Heronimus Tanam juga menyebutkan, kalau pihaknya telah beberapa kali mengadakan rapat bersama pihak tersebut. Namun hingga saat ini belum juga selesai karena ada beberapa syarat yang harus dipastikan. Di antaranya syarat untuk penerima Tukin di antaranya tidak boleh menerima double serta orang atau lembaganya tidak sedang menggelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Jadi mereka harus memilih satu di antaranya karena tidak boleh double. Tapi kita sekarang sedang berusaha agar mereka tetap menerima Tukin dengan melihat formulasinya yakni kegiatan-kegiatan atau jasa-jasa apa yang bisa masuk Tukin,” ungkapnya.

Menurutnya konsekuensi kalau ada yang menerima double maka harus mengembalikan satu di antara dana yang diterimanya.

“Jadi nanti malah jadi beban penerima, kalau baru terima satu atau dua bulan mungkin ringan mengembalikannya. Tapi kalau sudah bertahun tentu akan jadi beban mereka apalagi uangnya sudah habis digunakan,” jelasnya.

“Maka hal ini lah yang kita antisipasi jangan sampai terjadi pada penerima Tukin di Ketapang. Sebab itu mereka dan kita harus hati-hati mengurus ini,” lanjutnya.

Ia menambahkan, terkait Tukin untuk tenaga kesehatan Ketapang juga sedang proses membuat rancangan Peraturan Bupati.

“Karena hal ini perlu Perbub tersendiri. Kita sekarang juga masih dalam uji coba menerapkan ini. Karena beratnya hitungan Tukin pakai finger print,” ungkapnya.

“Kemudian dari daerah-daerah pedalaman harus benar-benar merekap absen manualnya. Jadi penerima harus disiplin masuk dan pulang kantor ketika menggunakan pinger print. Karena Tukin harus berdasarkan itu dan kalau mereka dianggap tak disiplin akan dipotong pendapatannya,” tandasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

3 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

7 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

8 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

8 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

8 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

8 hours ago