Categories: HeadlinesPontianak

Midji Sebut Kehilangan Ulama Besar: Masih Ada yang Tak Percaya Covid?

Midji Sebut Kehilangan Ulama Besar: Masih Ada yang Tak Percaya Covid?

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta semua pihak berhenti menyepelekan Covid-19. Dia pun meminta para penyelenggara Salat Ied baik khatib maupun jamaah saling memberikan pencerahan mengenai Covid-19. Di mana ia mencontohkan mengenai Ustadz Tengku Zulkarnain yang mendoakan para kaum muslimin yang wafat akibat Covid dalam postingan terakhirnya di twitter.

“Kita ambil contoh Ustadz Tengku Zulkarnain ketika dirawat, postingan twitter terakhir beliau itu menuliskan semoga semua kaum muslimin yang wafat karena Covid diampuni dan dimuliakan Allah. Sementara yang berhasil sembuh dilindungi Allah dalam ketaatan kepada-Nya. Ini kan postingan beliau terakhir,” sebut Midji.

“Artinya, kita sudah kehilangan dua ulama besar. Pertama, Syech Ali Jaber dan sekarang Ustadz Tengku Zulkarnain. Kita masih adalagi yang tak percaya covid? Masih ada lagi yang begini begitu. Kemarin ada satu disuruh salat pakai masker, tak mau, akhirnya meninggal. Kemudian ada delapan orang yang positif di tempat yang bersangkutan. Makanya hati-hati,” timpalnya.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini pun menyilakan masyarakat menggelar Salat Ied pada perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah. Namun, dia meminta agar penyelenggara dan para jamaah benar-benar memperhatikan protokol kesehatan serta dibagi baik di lapangan maupun di Masjid supaya tak menimbulkan kerumunan.

“Salat Ied, boleh, tidak dilarang. Tapi harus betul-betul jaga protokol kesehatan. Di manapun berada masker harus, pengurus masjid hendaknya tegas, jangan sampai buat klaster baru. Kalbar ini meningkat karena klaster baru. Klaster kantor di Kota Pontianak ada tiga, kemudian klaster Poltekkes dan klaster sebagainya,” kata dia.

Dia meminta agar pengurus masjid dan penyelenggara Salat Ied benar-benar satu pemahaman. Misalkan soal shaf. Menurutnya pengurus masjid wajib memberikan pemahaman kepada para jamaah.

“Salat rapatkan barisan dan luruskan, sekarang ini kan cukup luruskan, tidak rapat, rapat dan lurusnya shaf itu bukan untuk sah-nya salat, tapi kesempurnaan. Kondisi darurat tidak ada yang bisa sempurna, makanya cukup lurus tapi tidak rapat. Kan begitu. Harus pakai masker,” kata dia.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Sutarmidji Terharu, Akhirnya GOR Terpadu Ayani Diresmikan

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalimantan Barat periode 2018 - 2023, Sutarmidji merasa terharu bahwa…

8 mins ago

GOR Terpadu Ayani Pontianak Rampung Dikawal TNI-Polri, Kapolda: Berani “Utak-atik” Berarti Siap Berhadapan dengan Kami!

KalbarOnline, Pontianak - Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar), Irjen Pol Pipit Rismanto turut menghadiri peresmian Gelanggang…

12 mins ago

Salat Id Berjemaah bersama Warga, Ani Sofian Ajak Maknai Kisah Nabi Ibrahim

KalbarOnline, Pontianak – Hari Raya Idul Adha merupakan momentum yang tepat untuk memaknai arti pengorbanan.…

1 hour ago

1.005 Warga Binaan Rutan Pontianak Dapat Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Rutan Kelas II Pontianak menggelar sholat Idul Adha 1445 Hijriah hingga menyembelih…

2 hours ago

Ngaku Hanya Kopdar, Polisi Amankan 65 Remaja di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Sebanyak 65 remaja diduga hendak tawuran di depan Gereja Katedral Jalan A.R…

2 hours ago

Kapolda Kalbar Dorong Pemprov Tiru Singapura, Gelar Event Internasional

KalbarOnline, Pontianak - Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto dorong Pemerintah Provinsi Kalbar untuk…

4 hours ago