Categories: HeadlinesSintang

Bupati Jarot Sebut 90 Persen Kasus Covid-19 di Sintang Disebabkan Kasus Impor

Bupati Jarot Sebut 90 Persen Kasus Covid-19 di Sintang Disebabkan Kasus Impor

KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno menjelaskan secara rinci lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di daerah yang dipimpinnya itu. Bupati mengklaim memiliki data real kasus per minggu. Di mana, kata dia, berdasarkan penyelidikan epidemiologi yang dilakukan pihaknya, lonjakan kasus yang terjadi di Kabupaten Sintang 90 persen lebih berasal dari klaster perjalanan dari luar Sintang atau kasus impor

“Puncak covid-19 di Sintang itu pada akhir bulan Oktober dan awal bulan November. Pada waktu itu satu minggu dijumpai sampai 83 kasus. Kemudian menurun hingga akhirnya terkontrol. Kemudian, gelombang kedua corona di Sintang adalah awal bulan Januari sesudah liburan Natal dan tahun baru. Pada waktu itu dijumpai dalam satu minggu 63 kasus, di mana di antaranya 62 kasus adalah kasus perjalanan pulang dari Kota Pontianak. Satu kasus yang memang transmisi lokal,” ujarnya.

Setelah berhasil terkontrol, lanjut Jarot, angka kasus kembali meledak pada bulan April. Sepanjang April ini, kata Jarot, terdapat 260 kasus. Di mana, 110 kasus di antaranya merupakan kasus perjalanan orang yang pulang dari Kota Pontianak dan Kota Singkawang.

“Kemudian menularkan pada keluarganya sebanyak 126 kasus. Sehingga total kasus perjalanan dengan klasternya itu ada 236 kasus. Hanya 24 kasus yang memang transmisi lokal. Sehingga kasus perjalanan itu sebesar 90,8 persen dari seluruh total kasus yang ada di bulan April,” akunya.

“Artinya yang paling rawan adalah kasus impor. Karena rata-rata perjalanan dari luar kota, Pontianak terutama, Jakarta, lalu Singkawang. Tapi lebih banyak dari Pontianak. Bayangkan, 90,8 persen kasus (klaster perjalanan) di bulan April ini,” timpalnya.

Dari 90,8 persen kasus tersebut, lanjut Jarot, setelah dilakukan tracing terhadap 110 kasus tersebut, dilakukan pemeriksaan swab atau uji usap sebanyak 384 sampel. Hasilnya, kata Jarot, di luar dugaan. Di mana, lebih dari separuhnya dinyatakan positif.

“Yang positif itu 236 kasus, sehingga positivity rate (tingkat kepositifan) mencapai 73 persen. Sangat tinggi. Jadi semua kasus yang kita identifikasi, kita lakukan tracing sepenuhnya, kita hitung, ternyata positivity rate-nya 73 persen. Sangat-sangat tinggi,” kata Jarot.

Lantaran tingginya angka kasus dan angka positivity rate yang tinggi, menyebabkan angka kematian akibat kasus Covid-19 di Sintang pada bulan April pun meningkat.

Case Fatality Rate-nya (tingkat kematian kasus) itu empat persen. Ini sangat tinggi, pada umumnya di dunia ini 5,5 persen. Kita empat persen, ini tinggi,” tandasnya.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

600 Pemuda Kalbar Terlibat dalam Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - 600 generasi muda dari berbagai komunitas dan organisasi di Kalimantan Barat terlibat…

5 hours ago

Presiden Jokowi Kenakan Wastra Khas Kalbar di KTT World Water Forum

KalbarOnline, Pontianak - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terlihat mengenakan wastra khas Kalimantan Barat (Kalbar)…

5 hours ago

PAN Restui Tjhai Chui Mie Maju Bersama Muhammadin di Pilwako Singkawang

KalbarOnline, Pontianak - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan surat rekomendasi dukungan kepada bakal pasangan…

5 hours ago

Air Terjun Riam Budi: Permata Tersembunyi di Bengkayang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Bengkayang - Air Terjun Riam Budi adalah salah satu destinasi wisata alam yang semakin…

14 hours ago

Pulau Lemukutan: Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alam Bawah Laut di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Pulau Lemukutan, sebuah destinasi wisata yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian…

14 hours ago

Menikmati Keindahan Alam dan Sumber Air Bersih di Riam Madi, Bengkayang, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Riam Madi adalah sebuah destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan manfaat…

14 hours ago