Categories: HeadlinesPontianak

Ketum Ikatan Arsitek Indonesia Puji Karya Arsitektur Edi Kamtono

Ketum Ikatan Arsitek Indonesia Puji Karya Arsitektur Edi Kamtono

Silaturahmi IAI dengan Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Ketua Umum (Ketum) Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ketut Rana Wiarcha mengapresiasi beberapa karya arsitek Edi Rusdi Kamtono yang juga menjabat sebagai Wali Kota Pontianak. Hampir sebagian besar infrastruktur di Kota Pontianak mendapat sentuhan arsitektur hasil tangan dingin Edi Kamtono yang dikenal dengan slogan ‘Arsitek Bangun Kota’ kala dirinya mencalonkan sebagai Wali Kota Pontianak bersama Bahasan.

Ketut mendukung kebijakan Edi yang mengemas pembangunan kota dengan nuansa arsitektur. Hal itu diungkapkannya saat kunjungan silaturahmi di kediaman dinas Wali Kota Edi Kamtono, Jumat (9/4) malam. Kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan Wali Kota Pontianak yang kebetulan berlatar belakang pendidikan arsitektur.

“Kami ngobrol-ngobrol soal arsitektur bagaimana arsitektur menjadi bagian yang terpikirkan untuk pembangunan sebuah kota,” ujarnya.

Menurutnya, arsitektur tidak hanya semata-mata berkaitan dengan bangunan, akan tetapi bagaimana suasana yang terlahir dari kehadiran arsitektur dalam setiap kota. Ia menilai, sebuah kota harus memiliki identitasnya. Sebuah kota tanpa identitas akan jauh ketinggalan dengan kota di manapun di dunia.

“Tetapi tidak ada satu kota pun di dunia yang mempunyai sungai sepanjang ini seperti Pontianak, nah ini menjadi identitas kota,” tuturnya.

Sementara untuk menentukan konsep arsitektur sebuah kota, Ketut bilang, mesti dilakukan penelitian yang dilanjutkan dengan eksekusi untuk mengimplementasikannya. Dan ikutan untuk mengeksekusi hasil penelitian itu tentu berkaitan dengan finansialnya.

“Intinya, kalau dalam sebuah kota tidak ada komunitas-komunitas kreatif, cukup berat untuk  bisa percepatan proses pembangunan di sebuah kota,” sebutnya.

Kota-kota yang berada di depan air atau waterfront city seperti halnya Pontianak, mempunyai air di sungai yang sifatnya bergerak dinamis. Kedinamisan air sungai itu jangan sampai berlebihan yang akan mengakibatkan banjir.

“Air bergerak itu merupakan dinamika yang luar biasa dari kota apapun di dunia yang mengandalkan air sebagai waterfrontnya,” ungkapnya.

Kota-kota di dunia yang menjadikan sungai sebagai bagian dari wajah kota, mempunyai konsep penataan yang disesuaikan dengan keberadaan sungai.

“Kota Venesia di Italia atau negeri-negeri lain yang berhadapan dengan air itu dinamikanya luar biasa,” jelasnya.

Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan, kedatangan Ketum IAI Ketut Rana Wiarcha didampingi Sekretaris Jenderal IAI Ariko Andikabina beserta pengurus IAI Kalbar dan Fakultas Teknik Arsitektur Untan ke kediamannya dalam rangka silaturahmi sekaligus diskusi ringan soal perkembangan arsitektur di Indonesia termasuk salah satunya Kota Pontianak. Perbincangan dan diskusi mengenai potensi-potensi apa yang bisa dikembangkan dan identitas kota seperti apa yang bisa diandalkan termasuk waterfront.

“Kita sudah membangun waterfront beserta promenadenya. Kita ingin menjadikan sungai sebagai wajah terdepan Kota Pontianak,” ungkap arsitek alumni Universitas 11 Maret Surakarta ini.

Selanjutnya, kata Edi, akan dilakukan penataan infrastruktur yang berkualitas dan representatif seperti penataan trotoar, penghijauan dan lain sebagainya. Ia menilai kota yang nyaman apabila suasananya sejuk, teduh, asri dan segar, aksesibilitasnya mudah, bersih dan masyarakatnya toleran. Kalau sudah demikian, siapapun yang bermukim maupun berkunjung ke Pontianak diyakininya akan merasakan kenyamanan dan kebahagiaan.

“Yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya indeks kebahagiaan di Kota Pontianak,” imbuhnya.

Ia juga mengajak komunitas-komunitas kreatif di Kota Pontianak untuk ikut berpartisipasi dalam membangun kota. Sebab dalam sebuah kota yang maju, tidak terlepas dari keterlibatan anak-anak muda dan masyarakat yang memiliki kreativitas dengan berinisiatif meningkatkan kualitas lingkungannya, menata kawasannya dan menjaga lingkungannya.

“Jadi dengan kreativitas terutama anak-anak muda, suatu kota akan lebih hidup dan dinamis,” terang mantan Ketua IAI Kalbar ini.

Sejauh ini keterlibatan para arsitek dalam pembangunan Kota Pontianak memang sudah lama berjalan. Namun ia menilai masih belum optimal.

“Kita berencana menjalin kerjasama yang dituangkan dalam MoU antara Fakultas Arsitektur Untan dan teman-teman di IAI,” pungkasnya. (j)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Dukung Perubahan Status Supadio, Harisson Ungkap Beberapa Alasan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan…

6 hours ago

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

10 hours ago

Hari Buruh, Kapolri Komitmen Lindungi dan Kawal Hak Buruh

KalbarOnline, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pengamanan peringatan aksi Hari Buruh…

10 hours ago

Sekda Kapuas Hulu Buka Bimbingan Manasik Haji Tahun 2024 di Masjid Al-Ikhlas

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka Acara Bimbingan Manasik Haji…

10 hours ago

Akhiri Masa Tugas, Pj Wali Kota Ani Sofian Ajak ASN Teladani Jejak Mulyadi

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengajak ASN di lingkup Pemerintah Kota…

11 hours ago

Status Kepemilikan Gedung Perbasi Resmi Kembali ke Pemkot Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Kejelasan status pengelolaan Gedung Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Kota Pontianak di Jalan…

11 hours ago