Categories: HeadlinesPontianak

Sutarmidji Harap Aguansyah Tak Dihukum Mati Malaysia

Sutarmidji Harap Aguansyah Tak Dihukum Mati Malaysia

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji turut berempati terhadap kasus yang menimpa Aguansyah, Warga Negara Indonesia asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang divonis hukuman mati di Malaysia atas kasus kepemilikan narkoba di Kuching. Midji berharap agar warganya itu tak mendapatkan hukuman tersebut.

“Bagaimana pun negara pasti akan mengupayakan mengubah jenis hukumannya, tapi kan belum inkrah, masih ada beberapa tahapan. Lalu tahapan lain untuk memohonkan pengampunan. Belum inkrah,” kata Midji saat diwawancarai wartawan di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (18/3/2021) kemarin.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini pun memastikan akan mengambil langkah-langkah menyikapi kasus yang menimpa warganya ini.

“Tapi, pasti antara negara Indonesia dan Malaysia akan melakukan tindakan menyikapi hal tersebut. Kita masih menunggu dari Kementerian Luar Negeri. Jika ada sinyal pemerintah daerah bisa turut melakukan diplomasi, maka akan kita lakukan. Namun pastinya, pihak KJRI Kuching dan KBRI Malaysia pasti akan berperan,” imbuhnya.

Di lain sisi, Midji juga meminta agar kasus-kasus penyelundupan narkoba dari Malaysia yang kerap kali masuk di Kalimantan Barat turut menjadi perhatian serius Pemerintah Malaysia. Bahkan, baru-baru ini, kata Midji, Pamtas Yonif 642/Kapuas berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat hampir 50 kilogram di perbatasan Indonesia-Malaysia.

“Untuk masuk dari Indonesia ke Malaysia sangat ketat. Tapi dari Malaysia ke Indonesia seperti terlalu longgar. Hal tersebut yang harus dipertanyakan. Itu sudah saya sampaikan, mudah-mudahan diplomasi antara kedua negara berjalan dengan baik untuk mengatasi hal-hal seperti ini. Termasuk untuk mengatasi masalah pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) bernama Aguansyah divonis hukuman mati di Malaysia atas kasus kepemilikan narkoba di Kuching, Sarawak, Malaysia.

Menyikapi hal ini, Kepala KJRI Kuching, Yonny Tri Prayitno menegaskan bahwa pihaknya memutuskan untuk membantu yang bersangkutan dalam mengajukan pembelaan berikutnya di Pengadilan Banding Kuching, Sarawak, Malaysia.

Dia mengatakan, saat ini KJRI Kuching menunggu surat resmi putusan hakim dari Pengadilan Tinggi Kuching untuk proses lanjutan ke Pengadilan Banding Kuching.

Dikatakan Yonny, pada 15 Maret 2021 lalu telah dilaksanakan persidangan di pengadilan Tinggi Kuching yang dihadiri juga oleh KJRI Kuching. Persidangan yang dipimpin Hakim Alexander Siew How Wai dan dengan pihak penuntut Wakil Jaksa Penuntut Umum Raya Yong Suk.

Dalam persidangan, Aguansyah selain didampingi tim dari KJRI Kuching, juga didampingi pengacara dari KJRI Kuching Ranbir yang telah dilantik oleh Pengadilan Tinggi Kuching.

“Dalam persidangan tersebut, pengadilan memutuskan terdakwa dengan bukti-bukti yang ada dinyatakan bersalah dan menjatuhkan hukuman mati digantung terhadap Aguansyah,” kata Yonny dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/3/2021).

Yonny juga membeberkan, berdasarkan data KJRI Kuching, sejak 2008 hingga saat ini tercatat sebanyak 41 WNI divonis hukuman mati. Lima di antaranya sudah inkracht (berkekuatan hukum tetap) dan kelima-limanya telah diajukan permohonan “rayuan” pengampunan dari TYT Sarawak.

“Kemudian sebanyak 12 orang masih dalam proses pengadilan termasuk salah satunya Aguansyah. Sebanyak 24 orang yang berhasil dibantu KJRI Kuching mendapatkan keringanan atau penurunan hukuman berupa menjadi hukuman penjara ataupun bebas murni,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Aguansyah ditangkap Polisi Malaysia pada 10 Oktober 2019 lalu di Jalan Rock dengan tuduhan dan barang bukti kepemilikan narkoba jenis sabu-sabu 10 kilogram dan pil erimin 5 sebanyak 980 butir.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Harisson Larang Perpisahan Sekolah di Tempat Mewah

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson melarang sekolah-sekolah untuk semua jenjang…

35 mins ago

Jalan Rusak Parah, Ibu Asal Kendawangan Melahirkan di Tengah Jalan

KalbarOnline, Ketapang - Beratnya kondisi medan yang diakibatkan jalan rusak, membuat Raniah, seorang ibu asal…

2 hours ago

Seorang Pemancing Ikan Ditemukan Tewas di Pantai Pasir Mayang

KalbarOnline, Kayong Utara - Seorang pria ditemukan tak bernyawa di Pantai Pasir Mayang, Dusun Pampang…

16 hours ago

Karya Bakti TNI dan Warga, Perbaiki Jembatan Penghubung Antara Desa Miau Merah dan Desa Bukit Penai

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Personel Koramil 11/Silat Hilir jajaran Kodim 1206/Putussibau bersama warga melaksanakan karya…

17 hours ago

Berperan Turunkan Angka Stunting Kalbar, Pj Gubernur Harisson Apresiasi PKK Kapuas Hulu

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson  menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Kabupaten Kapuas…

1 day ago

Hadiri Pembukaan PD-PKPNU, Wabup Ketapang Harap Kader NU Tak Mudah Dipecah Belah

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Pembukaan Kegiatan Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul…

1 day ago