KalbarOnline.com – Jumlah pengunjuk rasa yang bertahan di jalanan Myanmar sejak Senin (15/2) semakin berkurang. Itu setelah junta militer mengerahkan kendaraan tempur dan menambah jumlah tentara untuk menghadapi aksi massa.
Meski begitu, tuntutan massa tetap sama yakni meminta militer membebaskan penasihat negara Aung San Suu Kyi yang resmi ditahan dan ditetapkan tersangka oleh kepolisian. Selain itu, meminta junta militer mengembalikan pemerintahan ke pimpinan yang terpilih secara demokratis.
Suu Kyi mengikuti sidang atas kasus impor ilegal enam alat komunikasi radio walkie talkie mulai Senin (15/2). Hakim mengatakan dia akan tetap ditahan sampai Rabu (17/2) menurut pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw.
Baca juga: Ancaman AS Bukan Gertak Sambal, Embargo Akses Dana ke Junta Militer
Kudeta serta penangkapan Suu Kyi, pejabat dan politisi lainnya memicu aksi protes massa terbesar di Myanmar yang pernah ada dalam 10 tahun terakhir. Ratusan ribu orang datang dari berbagai daerah ke jalan-jalan di kota besar menolak kudeta militer yang mengancam usaha warga mewujudkan sistem pemerintahan demokratis.
KalbarOnline.com - Dalam lawatan kunjungan kerjanya di Kabupaten Sekadau, Bunda Paud Provinsi Kalbar, Windy Prihastari…
KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan melakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)…
KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menegaskan tak segan-segan akan memberikan sanksi…
KalbarOnline, Jakarta - Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dijalankan Kementerian Agraria dan Tata…
KalbarOnline, Landak - Pada suatu masa di masa lalu, terdapat sebuah desa yang menjadi saksi…
Leave a Comment