Categories: Internasional

Biden Hentikan Dukungan AS untuk Koalisi Arab Saudi dalam Perang Yaman

KalbarOnline.com – “Perang ini harus diakhiri.” Kalimat yang terucap dari mulut Presiden Amerika Serikat Joe Biden itu sederhana, tapi dampaknya luar biasa. Yang dia maksud adalah perang di Yaman. Konflik selama 6 tahun tersebut diyakini telah merenggut setidaknya 110 ribu nyawa. Mayoritas adalah warga sipil.

’’Untuk menegaskan komitmen kami, semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif pada perang Yaman kami akhiri, termasuk penjualan senjata,’’ ujar pemimpin 78 tahun itu, Jumat (5/2) seperti dikutip Agence France-Presse. Itu adalah pidato utama Biden yang pertama tentang urusan luar negeri sejak menjabat presiden ke-46 AS.

Pada masa kepemimpinan Barack Obama dan Donald Trump, AS mendukung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi untuk menyerang pemberontak Houthi di Yaman. Sayangnya, mereka kerap salah sasaran dan menjatuhkan bom ke permukiman penduduk. Karena itulah, korban dari warga sipil terus berjatuhan.

Perang di Yaman menciptakan bencana kemanusiaan, mulai kekurangan pangan hingga wabah penyakit. Pada 2018, lebih dari 85 ribu anak-anak meninggal karena kelaparan. Mei 2020, UNICEF menyebut Yaman sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Mereka memperkirakan 80 persen dari 24 juta populasi penduduknya bergantung pada bantuan kemanusiaan. Saat pandemi melanda, beberapa bantuan terpaksa dihentikan. Kurangnya nutrisi dan sanitasi yang buruk juga mengakibatkan wabah kolera.

Langkah Biden itu berbanding terbalik dengan era Trump. Bagi Trump, perang di Yaman ibarat sekali dayung dua pulau terlampaui. Dia bisa mengklaim berusaha mengalahkan pemberontak sekaligus menjual senjata dalam skala besar ke Saudi.

’’Pemerintahan Biden memandang bahwa perang di Yaman membawa kerugian yang besar dan reputasi Amerika telah ternoda oleh pembunuhan rakyat di negara tersebut,’’ tegas pejabat senior Houthi Hamid Assem. Dia menyambut baik keputusan Biden. Assem berharap itu adalah tanda bakal berakhirnya perang yang merenggut ribuan nyawa tersebut.

Saudi pun ikut mendukung komitemen Biden. Terlebih Biden menegaskan bahwa AS akan terus memberikan dukungan pertahanan kepada Saudi terhadap serangan misil dan drone dari pasukan yang didukung Iran. Tentara AS juga bakal terus beroperasi melawan kelompok Al Qaeda di Semenanjung Arab.

Untuk memperbaiki citra AS, Biden juga melonggarkan penerimaan pengungsi. Dilansir CNN, Negeri Paman Sam tersebut akan menerima 125 ribu pengungsi pada fiskal pertama tahun ini. Di pengujung kepemimpinannya, Trump hanya menyetujui penerimaan 15 ribu pengungsi.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Terima Kunjungan Pengurus PWI Kalbar 

KalbarOnline, Pontianak – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menerima audiensi dari Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia…

8 hours ago

Kamaruzaman Ajak Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

KalbarOnline, Pontianak - Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman mengajak semua pihak untuk terus menjaga…

8 hours ago

Capai Indonesia Emas 2024 dengan Transformasi Digital

KalbarOnline, Kubu Raya - Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman menilai bonus demografi yang dimiliki…

8 hours ago

Pemkab Kubu Raya Serahkan Dana Hibah Pengamanan Pilkada kepada Polres dan Kodim

KalbarOnline, Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan dana hibah kepada Polres Kubu Raya…

8 hours ago

Remaja di Landak Bunuh Diri Karena Tak Diizinkan Pergi Memancing

KalbarOnline, Landak - Seorang remaja (16 tahun) di Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat…

11 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Dorong Pekan Gawai Dayak Bisa Masuk Kalender Event Nasional

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan, bahwa sejak tahun 2016 lalu,…

11 hours ago