Categories: Nasional

Syarat Pemakaian GeNose, Wajib Puasa 30 Menit sebelum Tes

KalbarOnline.com – GeNose C-19 akan digunakan di Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Jakarta, dan Stasiun Tugu, Jogjakarta. Rencananya, alat tes pernapasan pendeteksi Covid-19 itu mulai dipakai pada 5 Februari.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menetapkan 3 syarat untuk penumpang yang akan menjalani tes dengan alat GeNose C-19.

Jika syarat tersebut belum terpenuhi, calon penumpang KA tidak bisa mengikuti pengetesan. Apa saja tiga syarat itu? Yakni, penumpang dalam keadaan sehat, memiliki tiket, serta tidak mengonsumsi makanan, minuman (kecuali air putih), dan tidak merokok 30 menit sebelum pengambilan sampel napas.

Jubir Kemenhub Adita Irawati mengungkapkan, GeNose merupakan salah satu alat uji untuk syarat perjalanan KA jarak jauh. ”Untuk pertama kita pakai di dua titik dulu. Kita pelajari prosesnya, kemudian kita evaluasi,” jelas Adita kemarin (1/2). Dia menegaskan, syarat perjalanan penumpang diputuskan Kemenhub setelah berkonsultasi dengan satgas Covid-19 dan Kemenkes. ”Satgas mengeluarkan ketentuan. Baru kami merujuk,” kata Adita.

Salah seorang anggota tim peneliti GeNose C-19 Dian K. Nurputra mengungkapkan, setelah berpuasa selama setengah hingga 1 jam sebelum tes, penumpang akan diberi kantong plastik sekali pakai. ”(Pelaku perjalanan, Red) menarik napas, kemudian mengembuskan dua kali. Ditiupkan ke kantongnya. Dikunci kantongnya ini, kemudian dipasang ke mesin untuk dianalisis,” jelasnya.

Dian mengatakan, proses hingga keluarnya hasil rata-rata 3 menit. Bisa 2 menit dan 20 atau 35 detik. Napas yang diembuskan masuk ke hepafilter untuk mencegah kontaminasi antara napas pengguna satu dan yang lain. ”Filter ini harus diganti setelah 100 hingga 150 kali pemakaian. Tapi, wajib segera diganti kalau ada yang positif,” jelas Dian.

Kewajiban puasa selama 30 menit, kata Dian, diperlukan untuk menghindari hasil false positive. Sebab, dalam tahap pengujian ditemukan bahwa GeNose memvonis positif pada napas relawan yang sebelumnya mengonsumsi makanan-makanan tertentu seperti jengkol, bawang putih, pete, ataupun merokok.

Dian mengatakan, GeNose memiliki akurasi hingga 89 persen saat diujikan pada sampel populasi umum. Pada uji tahap pertama pasien rawat inap, akurasi GeNose mencapai 98 persen. Saat dihadapkan pada sampel yang lebih heterogen, akurasi tetap tinggi, yakni 92 hingga 94 persen.

Namun, tetap ada kemungkinan terjadinya false negative. Sebagian besar menyangkut masalah timing pemeriksaan. ”Misalnya, diambil sampel sehari sejak terpapar. Hari ini terpapar, besok periksa tetap negatif,” katanya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Bupati Ketapang Hadiri Acara Hari Ketiga Peresmian Balai Kepatihan Jaga Pati

KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri acara hari ketiga peresmian Balai Kepatihan Jaga…

1 hour ago

Maraknya Aktivitas PETI Berdampak pada Lingkungan Hidup, Sosial dan Kesehatan

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Maraknya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) sangat berdampak pada kerusakan…

1 hour ago

Sambangi RS Dharmais, Dirut Bank Kalbar Sampaikan Duka Mendalam Atas Meninggalnya Mantan Sekda M Zeet Assovie

KalbarOnline, Jakarta - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi turut menyambangi Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais…

2 hours ago

Laka Lantas di Sekadau Tewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion

KalbarOnline, Sekadau - Kecelakaan tragis terjadi pada Senin (06/05/2024) pagi sekitar pukul 07.30 WIB di…

3 hours ago

Terjun dari Sampan, Warga Sekadau Terseret Arus dan Hilang di Sungai Ensayang

KalbarOnline, Sekadau - Seorang warga bernama Yohanes Leman (41 tahun) dikabarkan hilang tenggelam terbawa arus…

3 hours ago

Penemuan Mayat di Selokan Jalan Gajah Mada Gegerkan Warga

KalbarOnline, Pontianak - Sejumlah warga dan pengendara jalan dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki mengapung…

4 hours ago