Categories: Internasional

Dari 100 Ribu Penerima Vaksin di Tiongkok, Hanya 6 Alami Efek Samping

KalbarOnline.com – Vaksinasi masal di Tiongkok menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Hal itu karena hanya enam dari 100.000 penerima vaksin Covid-19 yang mengalami efek samping ringan.

“Reaksi ringan setelah divaksin, seperti flu, lengan pegal-pegal, dan gejala lainnya dialami enam orang dari setiap 100.000 penerima vaksin,” kata pakar penyakit menular pernapasan Tiongkok, Prof Zhong Nanshan, yang dikutip sejumlah media setempat, Senin (1/2).

Dalam program vaksinasi masal sejak Januari 2021, Tiongkok menggunakan vaksin dua produk dalam negeri, yakni Sinopharm dan Sinovac.

Menurut Zhong, kedua produk vaksin yang menggunakan metode melemahkan virus tersebut relatif aman. Dia menjelaskan bahwa kedua vaksin dapat melindungi seseorang dari paparan Covid-19, setidaknya dalam jangka waktu enam bulan.

Zhong menambahkan bahwa dari sekitar satu juta penerima vaksin di Tiongkok yang mendapatkan efek samping, hanya sepertiganya yang mengalami demam. Dia melihat semakin banyak orang di seluruh dunia yang divaksin Covid-19 sehingga butuh setidaknya dua hingga tiga pekan agar vaksin menghasilkan antibodi.

Zhong mengatakan bahwa perkembangan pandemi Covid-19 secara global tidak akan menentu hingga Maret 2021. “Sekarang, di satu sisi, kami perlu melacak jenis virus, namun di sisi lain, kami perlu mempertimbangkan galur virus mana yang akan digunakan untuk vaksin,” ujarnya.

Zhong mengingatkan kawasan perdesaan harus menjadi fokus pencegahan dan pengendalian epidemi domestik. “Berbeda dengan SARS, infeksi Covid-19 terkadang asimtomatik tetapi jelas menular,” ujarnya.

“Jadi, selama liburan Imlek, saya menyarankan orang-orang di desa mengurangi pertemuan masal dan menemui dokter setiap kali merasa tidak enak badan. Jangan menunggu sampai sakit parah,” pesan Zhong.

Hingga Minggu (31/1), sudah lebih dari 24 juta dosis vaksin telah disuntikkan seperti diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC). Sementara itu, kepala Lembaga Nasional Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular di bawah koordinasi CCDC, Xu Wenbo, menyebutkan bahwa reaksi abnormal yang parah akibat vaksin Covid-19 saat ini tidak lebih tinggi daripada vaksin influenza.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Sekda Mohd Zaini Buka FGD Penyusunan Dokumen Rencana RPPLH Tahun 2024

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka FGD Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan…

1 hour ago

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

4 hours ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

4 hours ago

Dedikasi 39 Tahun, Muefri Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Resmi Purnabakti

KalbarOnline, Pontianak - Setelah mendedikasikan karirnya selama 39 tahun, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, Muefri…

4 hours ago

Bangga, Batik Karya Kreasi Sungai Putat Tampil Memukau di Hadapan Jokowi

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi mengungkapkan rasa bangganya bahwa batik produksinya…

4 hours ago

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

9 hours ago